Hari Ini Tim Provinsi Tinjau Venue PORA XIV di Pidie

BANDA ACEH – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Dedy Yuswadi, yang dikonfirmasi Serambi, Sabtu (17/9/2022), terkait kesepakatan Forkopimda Pidie untuk menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV dari November 2022 menjadi Juli 2023, mengatakan, pihaknya bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh dan Komisi V DPRA, besok (hari ini-red) akan turun ke Pidie untuk melihat kesiapan venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan event multicabang empat tahunan itu.

Menurut Dedy, peninjauan tersebut untuk melihat langsung proses pengerjaan venue dan fasilitas pendukung untuk event olahraga terbesar di Aceh, itu.

Hasil kunjungan lapangan tim provinsi (Dispora Aceh, KONI Aceh, dan DPRA), katanya, akan menjadi pertimbangan bagi para pihak untuk mengambil keputusan dalam menyahuti kesepakatan Forkopimda Pidie yang meminta PORA ditunda ke 2023 dan harus tetap dilaksanakan di kabupaten itu.

“Besok (hari ini-red), kami dari Dispora Aceh bersama KONI Aceh dan Komisi V DPRA akan turun ke Pidie untuk melihat kondisi di sana.

Sebab, sekarang kita belum tahu bagaimana perkembangan terkini di sana.

Nanti setelah melihat kondisi di lapangan, baru bisa kita ambil keputusan,” jelas Dedy.

Ia mengungkapkan, memang ada beberapa venue yang realisasi progresnya masih rendah seperti lapangan sepak bola dan taekwondo.

Karena itu, sambung Dedy, dengan turun ke lapangan, pihaknya ingin memastikan apakah venue-venue tersebut masih bisa dipacu pembangunannya dalam sisa yang waktu singkat ini atau tidak.

“Dengan turun dan melihat langsung ke lapangan, kita akan bisa cari solusi terbaik,” ucapnya.

Baca juga: Meski Muncul Wacana PORA Pidie Ditunda, FAJI Aceh Timur Tetap Gelar Try-in Arung Jeram

Baca juga: Sepakat Ditunda, Usulan Dana PORA Pidie Rp 450 Miliar, Disetujui Rp 350 M, Dikasih Rp 96 M

Dedy menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan KONI Aceh.

Ia sudah meminta induk semua cabang olahraga itu untuk sesegera mungkin menggelar pertemuan dengan KONI kabupaten/kota.

Pertemuan itu untuk membahas masalah penundaan PORA dengan daerah yang menjadi peserta event tersebut.

“Penundaan itu jelas akan berdampak juga ke kabupaten/kota selaku peserta.

Makanya, kami meminta KONI Aceh agar segera menggelar pertemuan dengan KONI kabupaten/kota, membicarakan soal permintaan tuan rumah supaya PORA ditunda.

Apakah jika ditunda tahun depan, daerah-daerah masih memiliki anggaran untuk berangkat.

Jangan sampai, setelah ditunda, nanti ada kabupaten/kota yang tak bisa lagi berpartisipasi,” imbuh Dedy.

Terkait dana PORA Rp 20 miliar yang belum cair, Dedy menyebutkan, ia sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan Aceh (BPKA), Azhari.

Menurut Dedy, persoalannya hanya pada administrasi karena surat permohonan awal mereka (Panitia PORA-red) berbeda dengan saat pencairan dana.

Sehingga, kata Dedy, BPKA meminta usulan itu direvisi supaya isi permohonan mereka saat meminta dana dulu sama dengan isi surat saat pencairan dana.

Jika sudah sesuai, anggarannya bisa segera dicairkan.

Baca juga: KONI Aceh Barat tak Sepakat Penundaan PORA Pidie, Tarmizi: Kami Ikuti Arahan Provinsi

Untuk diketahui, Pemerintah Aceh sudah mengganggarkan dana Rp 130 miliar untuk pelaksanaan PORA XIV di Pidie Tahun 2022.

Pada 2020, dianggarkan Rp 20 miliar untuk infrastruktur, tahun 2021 sebesar Rp 90 miliar untuk infrastruktur, dan pada tahun 2022 senilai Rp 20 miliar untuk peralatan pertandingan. (mun)

Baca juga: Usia Atlet dan Anggaran Alasan KONI Kota Langsa Tolak Wacana Penundaan PORA Pidie XIV/2022

Baca juga: Penundaan PORA Pidie akan Ganggu Persiapan Pelatda PON Aceh, Begini Ulasan Ketua KONI Aceh Timur