Ruko dan Mobil Terbakar di Bireuen
Ini Dugaan Penyebab Kebakaran yang Ludeskan 5 Ruko dan 2 Mobil di Peusangan, Dekat Simpang Kameng
Kapolsek menceritakan pada saat itu, Sekdes Tanjong Paya, Rusli melihat kobaran api berasal dari ruko milik Adi Satria, Keuchik Tanjong Mesjid, Peusan
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Usaha memadamkan dengan menyiram air dari saluran dan sumur tidak berhasil, kemudian Damkar dari Bireuen tiba di lokasi dan memadamkan api.
Seluruh bangunan dan isinya ludes terbakar, peralatan jualan kopi, bahan rumah tangga dan lainnya jadi abu.
Hal ini sebagaimana pengakuan Ivan.
Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar SSos, yang datang ke lokasi kebakaran mengatakan, bangunan toko di atas tanah desa itu dibangun tahun 1986.
Sebagian dinding sudah lapuk dan ada juga dinding yang dilapisi kertas koran,sehingga mudah terbakar.
Sumber api yang menyebabkan lima ruko terbakar belum diketahui pasti.
Warga awalnya melihat api dari dalam rumah Adi Satria, sedangkan pemiliknya sedang mengikuti pertemuan di
Lombok.
Dekat Simpang Kameng
Seperti diberitakan sebelumnya, lima unit rumah dan toko (ruko) konstruksi semi permanen serta dua unit kendaraan roda empat dan seluruh isi ruko ludes terbakar.
Kebakaran terjadi di Gampong Tanjong Paya, Peusangan Bireuen ludes terbakar sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (19/09/2022).
Lokasi kebakaran berjarak sekitar 500 meter arah utara Simpang Kameng, Peusangan Bireuen
Enam kendaraan Damkar dikerahkan memadamkan api, api baru padam sekitar pukul 16.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Adapun ruko yang terbakar adalah usaha kelontong milik Nur Azizah (50), rumah tempat tinggal Adi Satria (40) selaku Keuchik Desa Tanjong Mesjid, Peusangan.
Kemudian satu unit warung kopi milik Azwar Jafar (45).
Satu ruko milik desa disewa Azwar Jafar untuk usaha jual beli gabah dan satu ruangan dimanfaatkan untuk tempat praktek berobat.
Satu ruko milik Akmal Nulhakim (38).
Deretan toko berbentuk huruf L ludes terbakar dan rata dengan tanah.
Dua unit mobil yang tinggal kerangka yaitu satu unit mobil Panther Pikap dan satu unit mobil minibus Toyota Harrier.
Kedua kendaraan tersebut milik Adi Satria yang diparkir di garasi tokonya ludes terbakar.
Informasi diperoleh Serambinews.com dari kepala dusun setempat, Zaiyad yang didampingi sejumlah warga desa dan Irwan maupun Irvan.
Saat itu mereka melihat api muncul di rumah Adi Satria, rumah tersebut dalam keadaan kosong.
Karena Adi Satria selaku Keuchik Tanjong Mesjid sedang berada di Lombok.
Api membesar dan mereka berusaha semampu mungkin memadamkan api.
Namun cuaca panas dan bangunan ruko yang dibangun tahun 1986 lalu sebagian dinding sudah lapuk dan mudah terbakar.
Beberapa saat kemudian, enam unit Damkar tiba di lokasi.
Cepatnya rambatan api membuat bangunan yang sebagian diatas tanah milik desa dan juga tanah warga ludes terbakar.
Komandan Regu B, Abdi dari Pos Damkar Juli kepada Serambinews.com mengatakan, mereka mendapatkan
informasi dari Pos Damkar Bireuen dan langsung bergerak ke lokasi membantu memadamkan api.
Disebutkan, empat unit Damkar dari Bireuen.
Satu dari Juli dan satu dari Pos Kutablang Bireuen bergerak ke lokasi memadamkan api. (*)