Berita Banda Aceh
Terima Kunjungan CMI, Wali Nanggroe Sebut Perdamaian Aceh Masih Dalam Pantauan Internasional
Pada hari ini, CMI bersama Wali Nanggroe mangadakan pertemuan khusus membahas persolan-persoalan terkait Aceh,” kata Kabag Kerja Sama dan Humas Wali N
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Sama seperti pernyataan-pertanyaan sebelumnya, CMI menyebutkan bahwa perdamaian yang diraih Aceh merupakan contoh yang paling bagus dalam penanganan konflik bersenjata yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Saat ini CMI juga sedang berupaya menengahi konflik yang terjadi di berbagai negara, salahsatunya di Myanmar. Penyelesaian perdamaian Aceh dijadikan sebagai salahsatu rule model dalam upaya tersebut.
“Hal itu menjadi indikasi bahwa secara tidak langsung perdamaian Aceh ini terus mendapat pantauan dunia internasional,” sebut Wali Nanggroe.
Baca juga: Wali Nanggroe Sentil Kemiskinan Aceh di Hari Damai: Ini Sebenarnya Amat Memalukan bagi Bangsa Aceh
Terkait butir-butir MoU Helsinki yang belum terselesaikan, Wali Nanggroe, mengatakan telah melaporkan kepada CMI dalam pertemuan tersebut.
"Kita sudah laporkan semuanya kepada mereka, sekarang terpulang kepada mereka. Mereka ingin tahu juga, apa-apa saja yang belum diselesaikan.
Setiap tahun mereka selalu bertanya tentang perkembangan perdamaian Aceh, berarti mereka masih ada tanggungjawab,” tambah Wali Nanggroe.
Perdamaian yang telah diraih, dan perkembangan terkini yang dicapai, kata Wali Nanggroe adalah kepentingan orang Aceh.
Oleh karenanya, ia kembali mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga dan merawat perdamaian yang saat ini telah berusia 17 tahun, dan mampu dipertahankan dengan baik.
“Walaupun kadang-kadang ada juga pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu, tetapi sampai hari ini kita dapat menghadapinya,” tegas Wali Nanggroe. (*)