Berita Lhokseumawe

BKKBN Laksanakan Program Dapur Sehat Atasi Stunting di Lhokseumawe

Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan tersebut adalah Kepala DP3AP2KB Lhokseumawe dengan materi Optimalisasi 1000 HPK

Editor: IKL
For Serambinews
Kabid Pengendalian Penduduk dan Penyuluhan Kota Lhokseumawe, DP3AP2KB, Winda Azminda Roza, S.Kom, MSM,  (tengah) menghadiri kegiatan DASHAT. 

SERAMBINEES.COM, LHOKSEUMAWE - BKKBN Prov Aceh bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana  Kota Lhokseumawe, beberapa waktu lalu telah melaksanakan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di tiga gampomg dari lima gampong Keluarga Berkualitas (KB) di Kota Lhokseumawe.

Ketiga gampong tersebut adalah Kampung KB Putro Nahrisyah, Gampong Keude Aceh Kecamatan Banda Sakti, Kampung KB Bahagia, Gampong Batuphat Timur Kecamatan Muara Satu, dan Kampung KB Sakinah, Gampong Jambo Timu Kecamatan Blang Mangat. 

Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan tersebut adalah Kepala DP3AP2KB Lhokseumawe dengan materi Optimalisasi 1000 HPK dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Unsur PKK Lhokseumawe, dr Helizar dengan materi tentang Implementasi Rumah Gizi Gampong RGG.

Unsur Dinas Kesehatan,  Zahara SSiT M.MKes, dengan materinya panduan gizi seimbang berbasis  pangan lokal dan PMBA.

Unsur Persagi, Rosmawati SKM MKM, dengan materinya demo masak berbasis pangan lokal.

Serta dari SubKoordinator Penduk dengan materi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

Baca juga: Pemerintah Aceh Gelar Evaluasi dan Pemantapan GISA di Lhokseumawe

Sedangkan peserta yang hadir pada setiap kegiatan adalah Pokja Kampung KB 5 orang, Geuchik 1 orang, Sekdes 1 orang, PKB/PLKB PNS dan Non PNS 2 orang, Kader KPM 1 orang, Kader BKB  4 orang, Bidan 1 orang, Kader Posyandu 4 orang dan PKK desa 4 orang.

Kabid Pengendalian Penduduk dan Penyuluhan Kota Lhokseumawe, DP3AP2KB, Winda Azminda Roza, S.Kom, MSM, menjelaskan DASHAT adalah satu bentuk kegiatan yang akan  dilakukan dalam upaya penurunan kasus stunting, yakni dengan melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Dijadikannya Kampung KB sebagai basis pengembangan DASHAT mendasarkan pada realita bahwa di Kampung KB sistem pengelolaan kegiatan terutama yang terkait dengan program Bangga Kencana umumnya telah berjalan dengan baik. 

Adanya Kelompok Kerja (Pokja) dan Kelompok Kegiatan (Pokgi) serta keberadaan kader BKB, BKR, BKL. UPPKS, dan PIK Remaja menjadi jaminan bahwa DASHAT yang akan dijalankan berjalan dengan baik.

Apalagi keterlibatan lintas sektor di Kampung KB cukup baik,  ditambah dengan dukungan tokoh formal dan non formal, pemuda dan PKK yang dapat diandalkan.

Dijelaskan juga, 1000 HPK adalah fase kehidupan mulai dari kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Periode 1000 HPK merupakan masa terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pesat  sel dan organ tubuh anak. 

Agar optimal, maka dibutuhkan asupan energi dan zat gizi yang mencukupi. 1000 HPK juga merupakan jendela kesempatan emas untuk mencegah dan menanggulangi stunting.

Apabila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka akibatnya terhadap kecerdasan dan kesehatan bersifat permanen, sulit untuk diperbaiki, dan berpengaruh generasi berikutnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved