Luar Negeri
Fakta Menarik Berlian di Tongkat Ratu Elizabeth II, Harganya Rp 6 T, Warga Afrika Minta Dikembalikan
"Berlian Cullinan harus dikembalikan ke Afrika Selatan dengan segera," kata aktivis Thanduxolo Sabelo kepada media lokal.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Potongan berlian berwarna merah muda yang paling besar disematkan pada ujung tongkat kerajaan milik Ratu Elizabeth II.
Berlian yang diberi nama Cullinan I yang berada di ujung tongkat Ratu Elizabeth II ini diklaim sebagai berlian potong terbesar di dunia.
Sementara potongan Cullinan II lainnya diletakan di mahkota yang kerap dipakai para pemimpin Kerajaan Inggris.
Baca juga: Kisah Mahkota Ratu Elizabeth II, Dibuat dari Berlian Terbesar Dunia Berisi 3.000 Batu Permata

3. Minta Dikembalikan
Seorang aktivis Afrika Selatan meminta berlian yang berasa dari negaranya itu segera dikembalikan.
"Berlian Cullinan harus dikembalikan ke Afrika Selatan dengan segera," kata aktivis Thanduxolo Sabelo kepada media lokal, seperti dilansir CNN.
Ia menambahkan bahwa "Mineral negara kita dan negara lain terus menguntungkan Inggris dengan mengorbankan rakyat kita."
Menurut CNN, lebih dari 6.000 orang telah menandatangani petisi yang meminta pengembalian permata itu.
Di Inggris, Royal Collection Trust mengklaim, berlian Cullinan adalah hadiah dari rakyat Afrika Selatan untuk Raja Edward VII pada tahun 1907.
Hadiah itu diberikan dua tahun setelah penemuannya di sebuah tambang pribadi di provinsi Transvaal di Afrika Selatan.
Royal Collection Trust adalah sebuah cabang dari Rumah Tangga Kerajaan Inggris yang mengurus koleksi benda berharga dan seni rupa, kebanyakan milik Ratu Elizabeth II.
4. Pengambilan Berlian Tak Sah
Namun, Profesor politik Afrika dari Universitas Afrika Selatan, Everisto Benyera, menolak klaim tersebut.
Dia mengatakan kepada CNN bahwa transaksi yang berlangsung pada masa kolonial itu tidak sah dan tidak bermoral.
“Narasi kami adalah bahwa seluruh pemerintah Transvaal (provinsi pada masa penjajahan Inggris) dan Persatuan Afrika Selatan dan sindikat pertambangan yang menyertainya adalah ilegal,” kata Benyera.