Perjuangkan Warga Aceh Bisa Berangkat Umrah dari Bandara SIM, Syech Fadhil Surati Menhub dan Menlu

Syech Fadhil berharap dua kementerian ini dapat membantu warga Aceh untuk melaksanakan ibadah umrah ke Arab Saudi langsung dari Bandara SIM.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
For. Serambinews.com
Senator DDP RI asal Aceh, Fadhil Rahmi. 

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM – Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA, terus memperjuangkan agar warga Aceh bisa berangkat umrah langsung dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM).

Untuk diketahui, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah membuka kembali pelaksanaan ibadah umrah yang sebelumnya sempat ditutup akibat pandemi Covid-19.

Dari Aceh tercatat ada sekitar 24.000 orang yang antre berangkat umrah. Namun sayangnya, keberangkatan terpaksa harus dilakukan melalui Bandara Kualanamu di Sumatera Utara.

Hal ini dikeluhkan oleh banyak calon jamaah umrah, termasuk juga pihak biro jasa perjalanan. Sebab selain biaya yang membengkak, juga membuat calon jamaah mengalami kelelahan.

Masyarakat Aceh berharap agar keberangkatan umrah bisa dilakukan dari Bandara Internasional SIM di Aceh Besar, seperti sebelum pandemi covid terjadi.

Hal inilah yang sedang diperjuangan oleh Senator Aceh Syech Fadhil Rahmi. Dia bahkan secara khusus telah menyurati Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI).

Surat Anggota DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA kepada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI).
Surat Anggota DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA kepada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI). (Serambinews.com)

Surat tertanggal 20 September 2022 itu juga ditujukan ke Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta.

Syech Fadhil berharap dua kementerian ini dapat membantu warga Aceh untuk melaksanakan ibadah umrah ke Arab Saudi langsung dari Bandara SIM.

“Saya berharap Bapak Menteri Perhubungan Republik Indonesia dapat memberi kemudahan secara teknis,”

“Sehingga jamaah umrah asal Aceh bisa berangkat melalui Bandara Internasional SIM di Aceh Besar, sesuai dengan aturan perundangan-undangan yang berlaku,” tulis Senator Aceh tersebut dalam suratnya.

Sedangkan kepada Menteri Luar Negeri dan Duta Besar RI di Riyadh, Syech Fadhil meminta permohonan dukungan diplomasi bagi perizinan maskapai penerbangan jamaah umrah asal Aceh.

Di dalam suratnya, Syech Fadhil juga menyebut Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Ibadah Haji dan Umrah.

Dimana pada pasal 17, poin a berbunyi: memberangkatkan melalui Bandara Sultan Iskandar Muda menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah atau Bandara lainnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, Syech Fadhil lalu mengharapkan bantuan Menteri Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh.

Untuk meminta kemudahan perizinan dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi bagi setiap maskapai penerbangan yang memberangkatkan jamaah umrah asal Aceh.

Agar bisa diberangkatkan melalui Embarkasi Bandara SIM Aceh Besar ke Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah, dan Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah.

Sebagaimana diketahui, ada 24 ribu calon jamaah umrah asal Aceh yang kini menanti keberangkatan dari Bandara SIM.

Terkait hal ini, Pemerintah Aceh dan Lion Air sudah sepakat untuk memberangkatkan jamaah umrah dari Banda Aceh.

Baca juga: Demonstran Iran Bakar 40 Gedung Pemerintah Provinsi Mazandaran, Protes Kematian Mahsa Amini

Baca juga: Aksi Protes Kematian Wanita Muda Mahsa Amini Meluas, Iran Tutup WhatsApp dan Instagram

Baca juga: Persiraja Kalah Lagi, Usai Ditaklukkan Sriwijaya Fc 2-0 di Palembang

Akan tetapi terkendala dengan aturan GACA (General Authority of Civil Aviation), semacam otoritas bandara di Arab Saudi.

Dalam aturan GACA, terdapat jumlah berapa kali setiap penerbangan dari maskapai tertentu untuk bisa mendarat adi Bandara Arab Saudi.

“Adapun yang mampu merubah aturan GACA tersebut adalah pihak Kerajaan Arab Saudi,” timpal Syech Fadhil.

“Jika misalnya Kedubes RI di Riyadh melobi atau menyurati agar memberikan izin kepada Lion Air atau maskapai lainnya agar dapat terbang dari dan ke Banda Aceh-Saudi Arabia untuk umrah, ini sangat terbantu,” tambahnya.

Syech Fahdil mengaku sangat menyayangkan jika jamaah umrah dari Aceh yang sebanyak 24.000 orang itu harus berangkat dari Sumatera Utara.

"Kita berharap surat itu mendapat respons positif dari dua Kementerian dan Dubes Arab Saudi di Jakarta dan dapat ditindaklanjuti,” harap sahabat Ustadz Abdul Somad ini lagi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved