Internasional
Sidang Majelis Umum PBB di New York, Ketika PM Israel Blak-blakan Ingin Jadi Sahabat Indonesia
Dalam sidang majelis umum PBB belum lama ini, Israel bahkan secara blak-blakan ingin berdamai dengan Indonesia dan menjadi sahabat Indonesia
Beberapa tahun terakhir, sejumlah negara Arab mulai terbuka bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Di antatanya Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Turki.
Negeri zionis tersebut terus berupaya mendekati negara mayoritas Islam lainnya seperti Indonesia.
Dalam sidang majelis umum PBB belum lama ini, Israel bahkan secara blak-blakan ingin berdamai dengan Indonesia dan menjadi sahabat Indonesia.
PERDANA Menteri Israel, Yair Lapid menyerukan Indonesia dan negara Islam lainnya di dunia untuk berdamai dan mengakui negaranya.
Dalam pidatonya di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77 di New York, Lapid menegaskan Israel mencari perdamaian dan persahabatan dengan negara tetangga di Timur Tengah dan juga negara Islam di dunia.
"Timur Tengah adalah rumah kami, di sini kami tinggal selama-lamanya.
Baca juga: Sekjen Liga Arab dan Sekjen PBB Bahas Pendudukan Israel di Palestina
Baca juga: Dubes Israel Untuk AS Tegaskan Akan Terus Memperluas Hubungan dengan Negara Teluk
Dan kami menyerukan kepada setiap negara Muslim, dari Arab Saudi hingga Indonesia untuk mengakui itu dan datang untuk berbicara dengan kami.
Tangan kami terbuka untuk perdamaian," kata Lapid di markas PBB pada Kamis (22/9/2022).
Dalam pidatonya, Lapid memamerkan capaian Israel yang berhasil melakukan normalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab dalam dua tahun terakhir, seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, hingga Maroko dan Mesir.
"Sejarah ditentukan oleh manusia.
Kita perlu memahami sejarah dan menghormatinya dan belajar dari itu, tapi juga bersedia untuk berubah.
Demi memilih masa depan daripada masa lalu, memilih perdamaian dari peperangan," ucap Lapid.
Menurut Lapid, normalisasi Israel dengan negara-negara tersebut berhasil mengubah wajah Timur Tengah saat ini.
Selama ini, hubungan Israel dengan negara Arab dan negara mayoritas Islam lainnya di dunia terjegal konfliknya dengan Palestina.
Sebagian besar negara Arab dan negara Islam seperti Arab Saudi, Pakistan, hingga Indonesia tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara sebagai bentuk solidaritasnya terhadap kemerdekaan Palestina.
Baca juga: Emir Qatar Minta Masyarakat Internasional Tekan Israel, Akhiri Pendudukan di Palestina
Dukung Negara Palestina Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara Arab mulai terbuka bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Israel juga terus menunjukkan keinginannya untuk lebih dekat dengan negara Arab dan negara mayoritas Islam lainnya seperti Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pejabat senior Israel bahkan semakin terang-terangan mengklaim bahwa Tel Aviv dan Jakarta sedang mengupayakan normalisasi hubungan kedua negara.
Terbaru, seorang pejabat senior Indonesia dikabarkan tengah diam-diam berkunjung ke Israel baru-baru ini.
Namun, Kementerian Luar Negeri RI lagi-lagi membantah keras laporan tersebut dan menegaskan tidak ada langkah-langkah Indonesia mengarah ke normalisasi dengan Israel.
Kunjungan diam-diam seorang pejabat Indonesia itu awalnya diberitakan oleh media Israel i24 News.
Laporan ini muncul pada Senin (19/9/2022).
Namun, pemberitaan itu tak menjelaskan untuk apa kunjungan pejabat RI ini dilakukan.
Di sisi lain, media tersebut melaporkan kunjungan itu dilakukan meski Indonesia dan Israel tak memiliki hubungan diplomatik.
Tak hanya itu, pada awal 2022, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa Jakarta dan Tel Aviv secara tertutup berupaya melakukan normalisasi.
Amerika Serikat dikabarkan menjadi mediator kedua negara.
Baca juga: AS Perintahkan Hizbullah Bayar Ganti Rugi Korban Perang Dengan Israel 2006 Rp 1,6 Triliun
Selain pejabat Indonesia, delegasi Pakistan juga dikabarkan berkunjung ke Israel.
Berdasarkan artikel di media Pro-Pakistani, delegasi Pakistan tersebut dipimpin oleh seorang mantan Menteri Perkembangan Sumber Daya Manusia Pakistan, dikutip dari Middle East Monitor.
Rombongan Pakistan ini juga dipimpin oleh mantan kepala Dewan Kriket Pakistan Nasim Ashraf.
Namun Kementerian Luar Negeri Indonesia tegas membantah adanya kunjungan rahasia pejabat senior Indonesia ke Israel.
"Kalau kita ikuti dan cermati, sumber berita yang pertama kali mengangkat artikel ini sendiri tidak jelas.
Tidak jelas rujukannya mengacu pada sumber yang mana, tanpa juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan official tersebut," kata juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, dalam jumpa pers virtual, Kamis (22/9/2022).
Faizasyah juga menegaskan bahwa tak ada langkah-langkah Indonesia mengarah ke normalisasi.
"Posisi Indonesia tidak berubah, bahwa yang kita dahulukan adalah satu penyelesaian damai di antara Palestina dan Israel, berangkat dari solusi dua negara yang hidup berdamai dengan batas-batas wilayah jelas," lanjutnya. (CNN Indonesia)
Baca juga: Pasukan Israel Memasuki Suriah, Mengejar Tersangka Pelempar Batu dari Pagar Perbatasan
Baca juga: Tim Arkeolog Temukan Gua Pemakaman Zaman Firaun Era Ramses II di Israel