Konservasi Perairan

PiSiSi, Panglima Laot, dan Kawasan Konservasi di Tengah Samudera

Pulau Pinang, Siumat, dan Simanaha, saat ini telah menjadi ikon kawasan konservasi perairan yang terletak di bagian timur gugus kepulauan Simeulue.

Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman Warga
Tagline nelayan dari Pulau Pinang, Siumat dan Simanaha di Perairan Simeulue dalam menjaga kawasan konservasi perairan, untuk sumberdaya perikanan yang berkelanjutan. 

“Masa depan harus diraih, dapur harus tetap mengepul, walaupun tinggal di tengah samudera anak kami harus mendapatkan pendidikan yang layak, tidak bisa hanya sekedar menunggu,” tukas Edi.

Berbekal kesadaran bersama, keresahan dan solusi disuarakan kepada masyarakat dari rumah kerumah, di pelabuhan pendaratan ikan dan rapat-rapat desa dan isu pengelolaan wilayah Panglima Laot menjadi pembahasan di warung-warung kopi, hingga masyarakat dan pedagang ikan di Lhok Pulau Bengkalak, Kuala Makmur, Ujung Tinggi, Air Pinang, Pulau Siumat, Kuala Baru dan Sambay secara bersama-sama sepakat untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan sumberdaya ikan yang sejalan dengan kearifan lokal di Simeulue.

Edi menyadari “ternyata ikan di laut bisa habis juga, dan sekarang kami harus merawat yang tersisa” ujarnya.

Selain mengatur penggunaan alat tangkap dan pembatasan wilayah, beberapa Panglima Laot lhok juga menerapkan pembatasan ukuran tangkap seperti larangan penangkapan dan jual beli gurita di bawah 300 gram, lobster dibawah 200 gram dan teripang di bawah 15 cm.

Dalam perjalanannya banyak tantangan yang dihadapi, beberapa oknum nelayan yang menggunakan kompresor pernah diamankan dan disidang adat laut.

“Dengan dukungan PSDKP Lampulo, Polres Simeulue dan DKP, setidaknya 19 nelayan yang menggunakan kompresor sebagai alat bantu penangkapan ikan juga pernah di proses hukum,” tukas Edi.

“Sekarang, teripang gajah yang dulunya sangat sulit ditemukan sekarang mulai terlihat lagi, hasil tangkapan ikan karang juga mulai mengalami peningkatan dan keluarga nelayanpun mulai merasakan manfaat dari menjaga dan mempertahankan kelestarian wilayah lhok dan kawasan konservasi,” pungkasnya.(*)

Baca juga: Konflik Antarnelayan di Simeulue, Dipicu Soal Penggunaan Kompressor di Kawasan Konservasi Perairan

Baca juga: Jaringan KuALA Minta Bupati dan Panglima Laot Aceh Bantu Selesaikan Konflik Nelayan di Simeulue

Baca juga: Nelayan Pulau Siumat Serahkan Sumbangan untuk Keluarga Nelayan Air Pinang yang Ditahan Polisi

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved