Berita Aceh Besar
Pemkab Pidie Pacu Pembangunan Venue PORA
73 hari menjelang pelaksanaan event multicabang empat tahunan itu, Pemkab Pidie selaku tuan rumah terus memacu pembangunan venue untuk berbagai cabang
Meski waktu untuk persiapan PORA 2022 tergolong mepet dan kurang matang, Pj Bupati Pidie komit untuk tidak mengungkit pendahulunya.
Baca juga: Silaturahmi dengan Pj Bupati Pidie, Fokusgampi Siap Sukseskan PORA Pidie 2022
Baca juga: Diusul Rp 450 Miliar, Provinsi Hanya Akomodir Anggaran PORA Pidie Rp 130 Miliar
Padahal, menurut Wahyudi, persiapan event tersebut bisa dilaksanakan jauh-jauh hari.
"Saya sudah berkomitmen untuk tidak mengungkit pendahulu-pendahulu.
Jadi, walaupun ini menjadi beban saya, saya sudah berkoordinasi dengan satuan dan perangkat-perangkat, mereka menyebut siap menanggung.
Namun, persoalannya hanya anggaran yang kurang," tutup Wahyudi Adisiswanto.
Bahas percepatan
Sementara itu, Sekda Aceh, Bustami, bersama sejumlah Kepala SKPA terkait, kemarin, menggelar pertemuan dengan Pemkab Pidie di ruang rapat bupati setempat.
Pertemuan tersebut membahas berbagai upaya untuk percepatan persiapan PORA yang akan dilaksanakan di kabupaten itu.
“Seperti amanah Pak Pj Gubernur, hari ini (kemarin-red) kita menggelar pertemuan dengan Pemkab Pidie untuk membahas langkah-langkah dan upaya percepatan pembangunan sejumlah venue untuk PORA yang akan dimulai pada 10 Desember mendatang,” ujar Sekda.
Menurut Bustami, berbagai upaya percepatan pembangunan venue terus dilakukan Pemerintah Aceh dan Pemkab Pidie selaku tuan rumah PORA tahun ini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Dedy Yuswadi, mengingatkan Pemkab Pidie untuk berkoordinasi dengan Komite Olahraga Nasional (KONI) Aceh guna membahas kemungkinan sejumlah cabang olahraga harus digelar di lokasi lain akibat tidak siapnya venue.
Baca juga: Dispora Aceh Sebut PORA Pidie Tetap Digelar 2022, Belum Ada Instruksi dari Pj Gubernur untuk Ditunda
“Meski ada venue yang kita anggap layak, namun KONI lah yang akan menilai kelayakan venue tersebut,” ujar Dedy.
Terkait kemungkinan beberapa cabang yang venuenya tak selesai dibangun sesuai target, sebut Dedy, di Banda Aceh dan Aceh Besar ada venue yang sudah siap menggelar cabang-cabang tersebut.
Namun, lanjutnya, itu juga tetap membutuhkan persetujuan KONI.
“Sedangkan untuk lokasi pembukaan dan penutupan PORA, jika venue yang sedang dibangun saat ini kemungkinan tidak selesai, maka harus ada plan B.