Mata Lokal Memilih

Prabowo Tertawa Soal Isu Jokowi Cawapres, Ingatkan PKB Agar Tidak 'Mbalelo'

Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto menyikapi soal adanya wacana menduetkan dirinya dengan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden

Editor: bakri
Unggahan Ajudan Prabowo Subianto. Instagram/@rizky_irmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) melakukan hormat 

"Tidak menolak juga tidak menerima juga yang penting mereka terima kasih aja karena ternyata masih banyak yang mau mendukung beliau berdua untuk maju bersama," kata Ghea.

PKS Tolak Pilpres Dua Pasangan Calon

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak skenario Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon yang belakangan ini ramai menjadi perdebatan.

Baca juga: Tim Pembela Jokowi Aceh Sesalkan Pelaporan Gerindra ke Polda Soal Poster Prabowo dan Joko Widodo

Wacana tersebut dinilai bakal membatasi tokoh nasional berkualitas yang ingin maju pencalonan presiden.

Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi juga menegaskan sejak awal partainya konsisten memperjuangkan Pilpres agar diikuti lebih dari dua paslon.

"PKS ingin banyak tokoh nasional berkualitas yang ikut berlaga dalam Pilpres 2024.

Masyarakat harus diberikan banyak pilihan untuk memilih presiden," kata Nabil saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (26/9/2022).

"Kami meyakini bahwa negeri ini memiliki banyak stok pemimpin yang memiliki kredibilitas, integritas, dan akseptabilitas untuk memimpin Indonesia ke depan," lanjutnya.

Nabil mengungkapkan Pemilu 2024 bisa menjadi momentum bagi partai politik untuk membangun iklim politik yang lebih bersih.

Salah satunya menghilangkan politik identitas ekstrem yang selama ini masih kerap menjerat.

Ia juga menilai upaya perbaikan iklim politik tersebut dapat dilakukan dengan memperbanyak pilihan bagi masyarakat, termasuk untuk memilih presiden-wakil presiden dalam Pilpres 2024.

"Selain itu PKS ingin dengan banyaknya calon presiden, maka itu tanda dari berfungsinya peran parpol sebagai wadah kaderisasi kepemimpinan nasional serta mencegah parpol hanya sekadar menjadi perahu politik yang disewa sementara," jelas Nabil.

Di sisi lain, politisi PKS itu juga menyinggung angka presidential threshold (PT) di Indonesia yang terlalu tinggi.

Baca juga: Oknum TNI Penodong Pistol di Tol Jagorawi Diamankan, Jubir Menhan Prabowo Minta Maaf

Menurutnya, angka PT 20 persen menghambat potensi lebih dari dua paslon.

Sebelumnya, isu tersebut mencuat karena pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal dugaan Pilpres 2024 diatur agar hanya diikuti dua pasangan calon.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved