Video
VIDEO BBM Naik, Usaha Pertashop Terancam Bangkrut
Masyarakat akhirnya lebih memilih beralih ke pertalite dan menyerbur SPBU, sementara Pertashop sepi karena hanya menjual pertamax.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: T Nasharul
Laporan: Zaki Mubarak | LHOKSEUMAWE
SERAMBINEWS.COM - Usaha Pertashop terancam tutup paska kenaikan harga BBM termasuk Pertamax.
Pasalnya, perbedaan harga antara pertamax dengan pertalite cukup jauh, sehingga masyarakat beralih menyerbu SPBU untuk membeli pertalite, Sehingga konsumen pertashop kian sepi.
Manager Operasional Pertashop di Kecamatan Blang Mangat Lhokseumawe, Naufal mengatakan dengan berubahnya harga BBM, ada selisih harga yang mencolok antara pertalite dengan pertamax.
Baca juga: Catat! Ini Syarat Nelayan Dapat Rekomendasi BBM Subsidi, DKP Pijay Sudah Keluarkan 1.350 Surat
Sehingga masyarakat akhirnya lebih memilih beralih ke pertalite dan menyerbur SPBU, sementara Pertashop sepi karena hanya menjual pertamax.
Selain itu sambung Naufal, ada informasi yang ia terima bahwa ada salah satu usaha Pertashop di kawasan Kecamatan Banda Baro, Aceh Utara yang sudah tutup.
Kepada Serambi, Selasa (27/9/2022) Naufal mengatakan padahalkan awalnya tujuan membukan lokasi Pertashop ini untuk pemerataan BBM.
Baca juga: Harga Pertamax Rp 14.500, Warga Pilih Pertalite, Bisnis Pertashop Terancam Gulung Tikar
Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi berskala kecil yang menyediakan BBM non-subsidi dan produk lain dari Pertamina di daerah yang jauh dari SPBU.
Sebelum ada kenaikkan, penjualan rata-rata 1.500 liter per hari, sekarang penjualannya hanya 300 - 400 liter per hari.
Untuk sekarang bisnis Pertashop sedang lesu dibandingkan sebelumnya, Ia berharap Pemerintah mengijinkan pertashop untuk menjual BBM jenis Pertalite.
Narator: Rara
Editor: T. Nasharul