Salam
Selamat Jalan Abu Tumin
Tgk Muhammad Amin bin Mahmud Syah atau Abu Tumin Blang Bladeh telah berpulang ke rahmatullah dalam usia 95 tahun
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Tgk Muhammad Amin bin Mahmud Syah atau Abu Tumin Blang Bladeh telah berpulang ke rahmatullah dalam usia 95 tahun.
Ulama kharismatik ini menghembuskan napas terakhirnya di RSUD dr Fauziah, Bireuen, pada Selasa (27/9/2022) pukul 15.45 WIB.
Jenazah almarhum dikebumikan di Bireuen kemarin dilepas dengan doa dan air mata puluhan ribu orang yang datang dari berbagai penjuru Aceh.
Berita meninggalnya Abu Tumin menjadi laporan utama halaman epan harian ini kemarin dengan judul “Perginya Sang Pelita”.
Serambi Indonesia sengaja memilih kata “sang pelita” untuk menggambarkan jasa-jasa beliau semasa hidup bagi masyarakat Aceh.
Penggunaan kata “pelita” itu juga sekaligus secara tidak langsung memberi apresiasi kepada almarhum yang selama ini juga memimpin Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen.
Sesungguhnya ulama adalah pelita yang menerangi para hamba.
Cahaya yang menyinari kegelapan sebuah negeri, pemimpin umat dan mata air hikmah.
Baca juga: Abu Tumin Dishalatkan Belasan Kali, Dikebumikan di Kompleks Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam
Baca juga: UAS Sampaikan Ucapan Belasungkawa dan Kirimkan Al-Fatihah kepada Abu Tumin Blang Bladeh
Mereka membuat setan marah dengan cara menghidupkan hati-hati para pencari kebenaran dan memadamkan hati-hati para pelaku penyimpangan.
Maka kepergian ulama adalah kehilangan besar bagi kita yang ditinggalkannya.
"Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun.
Doa kami semua, insya Allah almarhum mendapatkan tempat yang paling layak di sisi Allah SWT," ucap Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.
“Atas nama pribadi, Pemerintah Aceh, dan seluruh masyarakat Aceh, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Abu Tumin.
” Achmad Marzuki mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menyampaikan doa dan melakukan shalat ghaib kepada almarhum Abu Tumin.
“Almarhum seorang ulama kharismatik Aceh.
Menjadi panutan dan dikagumi oleh masyarakat Aceh, khususnya warga Kabupaten Bireuen,” kata Pj Bupati Bireuen, Dr Aulia Sofyan PhD.
Abu Tumin adalah ulama yang selalu hadir dengan kesederhanaan dan kesejukan di tengah masyarakat.
Yang lebih penting dari dirinya adalah keteladanan bagi kita untuk mempertahankan keimanan dan keilmuan dalam bingkai akhlakul karimah.
Beberapa menit setelah tersiar kabar meninggalnya Abu Timun, beribu-ribu orang bersedih dan menangis.
Tangisan merasakan kesedihan mendalam atas meninggalnya sang ulama.
“Cinta kita kepada para ulama bukan cinta biasa.
Tapi cinta sebagai bukti kecintaan kita kepada ilmu.
Dan cinta kepada ilmu adalah cinta kepada kebenaran,” kata seorang cendikiawan Islam.
Rasulullah dalam sebuah hadus antara lain mengatakan, sungguh ulama adalah pewaris para nabi.
Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham.
Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu.
Siapa saja yang mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak atau yang paling berharga.
Semoga kita semua dapat menjadi generasi penerus para ulama kita.
Generasi yang punya komitmen untuk meneruskan keilmuan, keikhlasan dan karya/amal para waratsatul ambiya (pewaris para nabi) itu.
Selamat jalan Abu Tumin, semoga mendapat terbaik di sisi Allah SWT.
Aamiin ya rabbal alamin.
Baca juga: Ulama Karismatik Aceh Abu Tumin Berpulang ke Rahmatullah, Kapolda Aceh Berduka dan Merasa Kehilangan
Baca juga: Abu Tumin Meninggal Dunia, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq: Kita Kehilangan Guru Terbaik