NasDem Sebut Tiga Nama Ini sebagai Cawapres Dampingi Anies, PKS Tawarkan Internal
Partai NasDem menyebut tiga nama sebagai bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang, PKS tawarkan internal.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Partai NasDem menyebut tiga nama sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Nama-nama itu disebutkan secara selintas oleh Politisi Partai NasDem, Zulfan Lindan dalam sebuah acara televisi beberapa waktu lalu.
Nama tersebut keluar saat Zulfan ditanya siapa kandidat cawapres yang cocok dari luar internal partainya mendampingi Anies.
Mereka yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur Jawa Timur sekaligus Politisi PKB Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Andika bukan partai politik, Khofifah anggota partai politik tapi di luar tiga koalisi ini, AHY Ketua Umum Demokrat," kata Politisi Partai NasDem, Zulfan Lindan dilihat Serambinews.com dari tayangan TV One, Kamis (29/9/2022).
"Nanti kan dibicarakan dari tiga ini," tambahnya.
Sementara terkait koalisi dan pencapresan, keputusan yang diambil oleh partai ini sudah mendekati 80-90 persen.
Pihaknya akan terus mendiskusikan hal ini tanpa terburu-buru dengan mempertimbangkan semua perubahan-perubahan yang terjadi ke depan.
"Yang gak bisa berubah itu kan kapan kiamat Tuhan netapkan, kalau selain itu saya kira banyak manusia ini mengalami perubahan," kata Zulfan.
Baca juga: Bahas Pencapresan Anies dan Koalisi, PKS: Kok Makin ke Sini Jodohnya Makin Dekat Ya
Selanjutnya dalam waktu dekat, NasDem bersama calon koalisi akan fokus terlebih dahulu terhadap penentuan capres.
"Sampai saat ini, capres dulu yang agak sudah lebih mendekat (10 November 2022) nanti," kata Zulfan.
"Untuk yang cawapres kan ada lagi waktu panjang, diskusi lagi. Jadi panjanglah, jangan buru-buru," tambahnya.
Baca juga: Teriakan "Anies Presiden" Kembali Bergaung, Kali Ini di Arena Muskercab PPP Se-DKI
PKS Tawarkan Cawapres Internal
Sementara Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menyampaikan, ada beberapa aspirasi yang muncul.
Pertama, PKS juga menyampaikan beberapa kandidat dari internal partai tersebut.
"Ada beberapa nama, sudah disampaikan ke tim kecil yang melakukan komunikasi," kata Kholid.
Baca juga: Rocky Gerung Duga Anies Akan Sering ke KPK Jelang Pilpres: Catwalk di Rasuna Said Fashion Week
Karena sifatnya berkoalisi, lanjutnya, masing-masing partai baik NasDem, PKS dan Demokrat punya hak yang sama menyampaikan nama-nama pasangan capres-cawapres idealnya.
Kedua, bagaimana pasangan capres dan cawapres itu punya chemistry atau kecocokan.
Sehingga ketika ketiga partai ini sudah memutuskan siapa capresnya, maka capres tersebut memiliki preferensi dan kriteria untuk cawapresnya.
"Sehingga capres dan cawapres itu bukan kawin paksa, tapi dwitunggal, ada chemistry, kesamaan pandangan dan sebagainya," kata Kholid.
Ketiga, menurut PKS yang paling penting adalah pasangan capres dan cawapres yang bakal diusung merupakan sosok potensial menangnya paling tinggi.
Baca juga: Bahas Koalisi Bersama Demokrat dan Nasdem, PKS Sebut Anies Capres Terkuat untuk Pemilu 2024
Anies Nyatakan Siap Jadi Capres 2024
Diketahui sebelumnya Anies Baswedan secara mengejutkan menyatakan siap jadi calon presiden atau capres 2024.
Hal itu disampaikan Anies saat berada di Singapura beberapa waktu lalu.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," katanya dikutip Serambinews.com dari Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis (15/9/2022).
Pernyataan tersebut seolah menjawab pertanyaan besar yang ada di benak para simpatisan selama ini, termasuk partai politik (parpol) yang berpotensi mendukungnya sebagai Capres 2024.
Terlebih Anies merupakan kandidat yang namanya kerap bertengger di papan atas sejumlah survei elektabilitas capres 2024.
"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," tambahnya masih mengutip Reuters.
Aturan Presidential Threshold dan Anies Bukan Anggota Parpol
Diketahui aturan presidential threshold atau syarat pengajuan capres yakni pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR.
Atau 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Hal itu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum atau UU Pemilu.
Meski begitu, Anies Baswedan percaya partai-partai politik di Indonesia mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dalam menyusun koalisi dan menentukan calon-calonnya.
"Saya sebagai orang yang baru selesai (jadi gubernur), nanti selesai, sesudah itu nanti kita lihat, apakah kemudian saya berada di wilayah politik atau wilayah yang lain, kita lihat besok," kata Anies dikutip Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Minggu (18/9/2022).
"Kalau ada yang mengusung, kita lihat, kita tunggu nanti," tambahnya.
Elektabilitas Capres 2024 Berdasarkan Survei Litbang Kompas
Walau Anies bukan politikus yang berasal dari partai politik, sejumlah survei yang menempatkannya di papan atas elektabilitas, tentu jadi magnet bagi sejumlah parpol.
Sebut saja survei Litbang Kompas Juni 2022 lalu, Anies Baswedan (12,6 persen) berada di posisi elektabilitas capres papan atas bersama Ganjar Pranowo (22 persen) dan Prabowo Subianto (25,3 persen).
Sementara di posisi elektabilitas capres papan tengah ada Sandiaga Uno (4,4 persen), Ridwan Kamil (3,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,1 persen), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (2,1 persen), Tri Rismaharini (2 persen), Erick Thohir (1,5 persen) dan Andika Perkasa (1,4 persen).
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI MENARIK LAINNYA DI GOOGLE NEWS