Internasional

Ulama Iran Serukan Pasukan Keamanan Tindak Keras Demonstran, Perusuh Barbar

Seorang ulama Iran yang berpengaruh menyerukan pasukan keamanan melakukan tindakan keras terhadap demonstran.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Para demonstran menghancurkan potret para pemimpin Iran di kota utara Sari, sebagai simbol sentimen anti-rezim. 

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Seorang ulama Iran yang berpengaruh menyerukan pasukan keamanan melakukan tindakan keras terhadap demonstran.

Warga melakukan demo untuk menunjukkan kemarahan atas kematian seorang wanita muda dalam tahanan polisi moral Iran.

Pada demonstran juga terus menyerukan kejatuhan para pemimpin negara itu.

“Keamanan kami, hak istimewa kami yang khas," kata Mohammad Javad Hajj Ali Akbari, seorang khatib Jumat (30/9/2022) di Teheran.

"Rakyat Iran menuntut hukuman terberat bagi para perusuh barbar ini,” ujarnya, seperti dilansir AFP.

“Masyarakat ingin kematian Mahsa Amini dibersihkan, agar musuh tidak bisa memanfaatkan kejadian ini," tambahnya.

Baca juga: Putri Mantan Presiden Iran, Faezeh Hashemi Ditangkap, Mendukung Demonstrasi

Amini (22) dari kota Kurdi Iran Saqez, ditangkap bulan ini di Teheran karena pakaian yang tidak sesuai oleh polisi moral yang menegakkan aturan berpakaian ketat Republik Islam untuk wanita.

Kematiannya telah menyebabkan demonstrasi besar pertama tentang oposisi di jalan-jalan Iran sejak pihak berwenang menghancurkan protes terhadap kenaikan harga bensin pada tahun 2019.

Demonstrasi dengan cepat berkembang menjadi pemberontakan populer melawan pendirian ulama.

Amnesty International, Jumat (30/9/2022) mengatakan tindakan keras terhadap demonstrasi telah menyebabkan kematian sedikitnya 76 orang, dengan ratusan lainnya terluka.

Amnesty mengatakan dalam sebuah pernyataan, telah memperoleh salinan dokumen resmi dari Markas Besar Angkatan Bersenjata.

Dimana, mengeluarkan perintah kepada komandan di semua provinsi untuk menindak keras pengunjuk rasa yang digambarkan sebagai pengacau dan anti-revolusioner.

Baca juga: Pemerintah Iran Abaikan Krisis Ekonomi dan Demonstrasi Nasional, Sebut Bukan Masalah Besar

Meskipun jumlah korban tewas meningkat dan tindakan keras oleh pihak berwenang, video yang diposting di Twitter menunjukkan demonstran menyerukan jatuhnya lembaga ulama.

Akun Twitter aktivis 1500tasvir, yang memiliki lebih dari 150.000 pengikut, memposting video yang dikatakan menunjukkan protes di kota-kota termasuk Ahvaz di barat daya.

Mashhad di timur laut dan Zahedan di tenggara, di mana orang dikatakan menyerang kantor polisi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved