Luar Negeri
Kisah Tragis Bocah Palestina Berusia 7 Tahun, Meninggal Gagal Jantung saat Dikepung Pasukan Israel
Setelah anak-anak itu lari pulang, pasukan menggedor pintu dengan marah dan mengancam akan menangkap mereka. Kemudian Rayan pun ditemukan meninggal.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Taufik Hidayat
Foto-foto tubuh Rayan yang mungil dan tak bernyawa di bawah seprei di rumah sakit menjadi pertanda kebrutalan tentara Israel dalam semalam.
Kematiannya terjadi sehari setelah serangan Israel paling mematikan sejak militer meningkatkan tindakan kerasnya di beberapa bagian Tepi Barat awal tahun ini.
Militer Israel telah membantah adanya kekerasan dalam interaksi dengan keluarga Rayan.
Mereka mengatakan bahwa hanya satu petugas pergi ke rumah keluarga setelah melihat anak-anak melempar batu.
Richard Hecht, juru bicara militer, mengatakan petugas itu berbicara dengan ‘sangat tenang’ dengan ayah Rayan dan kemudian pergi.
“Tidak ada kekerasan, tidak ada masuk ke rumah,” kata Hecht.
Baca juga: Situasi di Masjid Al-Aqsa Palestina Semakin Tegang Selama Rosh Hashanah dan Libur Panjang Yahudi
Gagal Jantung
Yasser Suleiman, ayah Rayan, mengatakan, Rayan pingsan setelah dia melihat tentara Israel yang mengejarnya muncul di pintu depan rumahnya.
Ayah anak laki-laki itu mengatakan dia mencoba berunding dengan tentara, yang menuduh anak-anaknya melempar batu.
Para tentara mengancam akan kembali pada malam hari dan menangkap ketiga anak itu, termasuk kedua saudara laki-laki Rayan, yang berusia 8 dan 10 tahun.
Di tengah kekacauan, Rayan jatuh ke lantai, dan kemudian tidak sadarkan diri.
Dokter di sebuah rumah sakit di Beit Jala, sebuah kota Palestina di selatan Yerusalem, tidak dapat menyadarkannya.
Seorang spesialis anak, Mohamed Ismail, mengatakan Rayan sehat dan tidak memiliki kondisi medis sebelumnya.
“Skenario yang paling mungkin dari apa yang terjadi adalah bahwa di bawah tekanan, dia memiliki sekresi adrenalin yang berlebihan, yang menyebabkan peningkatan detak jantungnya,” kata Ismail yang menambahkan bahwa dia mengalami serangan jantung.
Seorang dokter forensik saat ini sedang melakukan otopsi terhadap Rayan.