Berita Banda Aceh
Pejabat Aceh Belajar Kelola Desa Mandiri ke Bali, Begini Cara di Sana Dapat IPD Tertinggi dan Hadiah
Desa Peliatan adalah salah satu desa di Bali yang sudah bersatus Desa Mandiri dan memiliki Indek Pembangunan Desa atau IPD Tertinggi.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Mulai dari bidang ekonomi, pendididikan, agama, sosial, ekologi dan lainnya, sejalan mulai menurunnya penerimaan dana Otsus Aceh..
Camat Ubud, Wayan Suwiya mengatakan, bahwa pariwisata menjadi andalan utama desa-desa di Kecamatan Ubud.
Baca juga: Akhirnya Desa Tuwie Empek Cairkan Dana Desa Tahap II, 85 Desa Sudah Tahap III
Dana desanya dimanfaatakan untuk pengembangan pariwisata desa, sehingga kegiatan pertaniannya, mulai terpinggirkan.
Kades Dwi mengatakan, sebelum terjadi bencana pandemi covid 2020 – 2021, di desanya orang datang untuk berwisata sangat ramai, sehingga polisi mengalami kesulitan untuk mengurai kemecaten kendaraan bermotor.
Tapi ketika bencana pandemi Covid-19 melanda dunia, kunjungan pariwisata ke desa itu menurun drastis, tapi kini mulai kembali bangkit dan sudah ramai lagi.
Ada beberapa kegiatan utama yang dilakukan desa-desa mandiri di Bali untuk mencapai Indek Pembangunan Desa (IPD) tertingginya.
Misalnya untuk peningkatan mutu ekologi, melaksankan gerakan sosial, menjaga lingkungan dari serakan sampah.
Berikutnya membuat resapan air hujan atau biopori dan kegiatan kebersihan lainnya untuk memberikan kesenangan dan kenyaman orang berkunjung ke desa-desa wisata mandiri di Kecamatan Ubud.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh, Dr Zulkifli, mengatakan kegiatan ini perlu agar pihaknya mengetahui bagaimana cara masyarakat di Bali menjadikan desa biasa menjadi Desa Mandiri.
Bahkan memiliki Indeks Pembangunan Desa yang tinggi.
Zulkifli menyebutkan di Aceh terdapat 6.497 Gampong.
Dari jumlah itu, yang sudah berstatus Desa Mandiri sekitar 224 desa atau baru 3,4 persen.
Dari 224 Desa Mandiri itu, belum ada Desa Mandiri yang kita temukan kondisi pengelolaannya seperti Desa Peliatan di Bali.
Desa-Desa Mandiri di Bali, kata Zulkifli, focus dengan sumber potensi ekonomi lokal yang mau dijadikan mata pencaharian mayoritas penduduk desanya.
Misalnya desanya mau difokuskan menjadi desa wisata, program pembangunan dana desanya ditujukan untuk pendukung fasilitas wisata desanya.
Selain itu, masyarakatnya mendukung, tidak hanya dengan mulut, tapi aksi di lapangan. Rasa gotong royong masyarakatnya sangat tinggi. Ini salah satu faktor keberhasilan Desa Mandiri di Bali,” pungkas Zulkifli. (*)