Berita Jakarta
Jumlah Penduduk Miskin Melonjak
Pemerintah Indonesia tampaknya harus kerja keras mengatasi lonjakan penduduk miskin di tanah air
JAKARTA - Pemerintah Indonesia tampaknya harus kerja keras mengatasi lonjakan penduduk miskin di tanah air.
Apalagi Bank Dunia baru-baru ini mengubah batas garis kemiskinan yang menyebabkan jumlah penduduk miskin Indonesia bakal melonjak tajam.
Pada tahun 2022 Bank Dunia mengadopsi purchasing power parities (PPPs) 2017.
Bank Dunia dalam laporan bertajuk World Bank East Asia and The Pasific Economic Update October 2022, Reform for Recovery yang terbit pada akhir September 2022.
Penerapan PPPs 2017 dengan pertimbangan agar tingkat kemiskinan lebih mencerminkan harga yang berlaku dibandingkan dengan PPPs 2011, Hitungan baru ini menyebabkan penduduk yang mendekati batas garis kemiskinan di seluruh negara akan meningkat.
Perubahan ini, meliputi kenaikan tingkat garis batas kemiskinan ekstrem secara internasional.
Walhasil, penduduk miskin di negara negara berpenghasilan rendah akan berubah total.
Sebagai gambaran, jika semula penghitungan garis batas kemiskinan Bank Dunia mengacu PPPs 2011, yakni sebesar 1,9 dolar AS per orang per hari, dengan PPPs 2017, naik menjadi 2,15 dolar AS per orang per hari.
Pada laporan tersebut Bank Dunia tidak memperinci berapa jumlah lonjakan penduduk di bawah garis kemiskinan atau biasa disebut dengan kemiskinan ekstrem.
Baca juga: PBB Targetkan Kemiskinan Ekstrem Berakhir Pada 2030 dan Pendidikan Berkualitas Bagi Semua Anak
Baca juga: Nilai BLT BBM Cuma Pencitraan, Rizal Ramli: Rp 5 Ribu Per Hari Bisa Mengentaskan Kemiskinan?
Bank Dunia menyebut dampak terhadap kemiskinan ekstrem memang terbatas, lantaran tingkat kemiskinan ekstrem di kawasan Asia dan Pasifik relatif sangat rendah.
Khusus Indonesia, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia yang ada di bawah garis kemiskinan pada akhir Maret 2022 yang lalu mencapai 26,16 juta orang.
Sementara untuk kelompok hampir miskin atau di atas batas garis kemiskinan menengah ke bawah, naik tinggi lantaran batasnya juga direvisi dari semula 3,2 per dolar AS orang per hari, menjadi 3,65 dolar AS per orang /hari.
Adapun garis kemiskinan untuk kelas berpenghasilan menengah atas direvisi dari 5,50 dolar AS per orang/hari menjadi 6,85 dolar AS per orang/hari.
Dengan metode perhitungan baru ini Bank Dunia menyebut akan menyebabkan terjadinya lonjakan penduduk miskin terutama di Indonesia dan Cina.
Dalam hitungan Bank Dunia, di Indonesia menggunakan basis data kemiskinan 2019 jumlah penghitungan penduduk dengan kategori miskin lower middle income class dengan batas penghasilan 3,65 dolar AS per orang /hari akan mencapai 67 juta jiwa atau bertambah sebanyak 13 juta jiwa.