Liga 1 Indonesia
Tragedi Stadion Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya: 127 Orang Tewas, 180 Dirawat, Liga 1 Dihentikan
Tragedi Stadion Kanjuruhan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya dirawat
Niro merinci, dari jumlah korban tewas, 34 di antaranya meninggal dunia di stadion, sisanya di rumah sakit.
Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Dugaan sementara, para korban terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.
Akibat insiden ini, kompetisi Liga 1 dihentikan untuk sementara selama sepekan. PT LIB dan PSSI sudah mengonfirmasi hal tersebut.
Baca juga: Arema FC dan PSIS Semarang Setop Kerjasama dengan Situs Berbau Judi, Persikabo Sebut Tak Ada Kontrak
Tragedi stadion terbesar kedua sepanjang sejarah
Menilik data dari Football Stadiums, insiden di Kanjuruhan merupakan tragedi stadion sepak bola terbesar kedua dalam sejarah jika melihat jumlah korban meninggal.
Adapun kejadian paling memilukan dalam sejarah sepak bola terjadi pada 24 Mei 1964 di Estadio Nacional, Lima, Peru.
Saat itu, Peru bertanding melawan Argentina dalam kualifikasi Olimpiade.
Peru tertinggal 0-1 dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir.
Namun, gol penyama kedudukan Peru dianulir oleh wasit.
Hal itu kemudian menimbulkan kerusuhan yang mengakibatkan 328 orang tewas.
Ketua DPR Desak Adanya Investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan
Ketua DPR RI Puan Maharani turut berbelasungkawa atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menelan ratusan korban jiwa.
Hingga Minggu pagi tercatat, 129 orang meninggal setelah rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022, Sabtu (1/10 2022).
Akibat tragedi tersebut juga ratusan orang mengalami luka-luka.