Berita Langsa
Disbudpar Aceh Gelar Pameran Koleksi Museum Keliling Aceh, Kali Ini di Langsa Hingga Minggu Depan
Pj Wali Kota Langsa diwakili Asisten 1, Suriyatno, AP, M.SP, saat membuka Pameran Koleksi Museum Aceh, mengatakan menyambut baik kegiatan pameran muse
Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
Hal ini tugas berat, membangun infrastruktur tidak payah, membangun peradaban yang cukup sulit.
Jangan sampai 100 tanun nanti peradaban Aceh ini akan hilang, jika tidak dari sekarang kita tidak peduli dan cinta tentang sejarah Aceh untuk diwariskan ke generasi selanjutnya.
"Dulu orang tua di Aceh menidurkan anak-anaknya saja dengan menyanyikan hikayat Aceh, tapi sekarang nyaris tidak ada lagi," paparnya.
Peradaban Aceh sangat besar, tapi orang Aceh sendiri sekarang sulit membuktikannya. Ini menjadi PR bagi kita semua.
Oleh karenanya, ia menyambut baik apa dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh melaksanakan Museum Keliling di Kota Langsa.
Baca juga: Museum Aceh Hadirkan Pameran Alat Musik Tradisional Bersama 31 Museum se-Indonesia
Bahkan Suriyanto mengusul jika bisa di Kota Langsa jangan sekali setahun, tapi Koleksi Museum Keliling Aceh ini dibuat lebih.
Kepada Dinas Pendidikan Langsa, Suriyatno juga meminta jika bisa menyisihkan 20 persen anggarannya untuk kurikulum tentang sejarah, tidak harus semua anggarannya untuk fisik.
Sejarah peradaban Islam jika tidak ada yang asli, tapi bisa dibuatkan reflikanya disediakan di Museum, biar anak-anak tahu sejarah peradaban Islam di Aceh.
"Kita juga berharap sejarah dan peradaban Aceh masuk kurikulum wajib sekolah di Aceh," tutup Suriyatno.
Kadisbudpar Aceh melalui Kepala Museum Provinsi Aceh, Muda Farsyah, SSos, mengatakan pameran ini merupakan salah satu dari tugas pokok dan fungsi Museum Aceh untuk memperkenalkan koleksinya sebagai lembaga edukasi di masyarakat.
Museum Aceh sebagai museum daerah Aceh telah berusia 107 tahun dan telah mengoleksi dan merawat 6 ribu lebih koleksi, yang terbagi ke dalam 10 jenis koleksi.
Berupa geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, senirupa dan teknologika.
"Kesemua jenis koleksi tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi dari segi historis, budaya dan ilmu pengetahuan," ujarnya.
Dia menambahkan, melalui Pameran Keliling ini Museum Aceh ingin mengenalkan 10 jenis koleksi tersebut ke berbagai daerah di Aceh.
Sosialisasi Museum Aceh di daerah sangat penting untuk mengenalkan koleksi tersebut kepada masyarakat khususnya kepada kalangan pelajar.