Sosok Bripka Andik dan Briptu Fajar, 2 Polisi yang Meninggal dalam Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya
Kedua polisi yang meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut masing-masing bernama Bripka Andik Purwanto dan Briptu Fajar Yoyok Pujiono.
Ternyata benar, ada satu anggota kami yang meninggal dunia," sambung Eko.
Baca juga: Ratusan Meninggal, BRI Sampaikan Belasungkawa, Kutuk Keras Tragedi di Kanjuruhan Arema Vs Persebaya
Sosok Briptu Fajar Yoyok Pujiono
Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino menjelaskan Briptu Fajar Yoyok Pujiono sebelumnya ditugaskan untuk membantu pengamanan laga sepakbola Arema FC vs Persabaya Surabaya bersama 24 anggota lainnya.
"Kami keluarga Polres Trenggalek berduka dengan gugurnya satu personil anggota Polres Trenggalek saat pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Malang," kata Alith, Minggu (2/10/2022).
Untuk melepas kepergian Yoyok, polisi menggelar upacara pemakaman di rumah duka korban di Desa Sukosari, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.
Alith menjelaskan, Yoyok merupkaan anggota Polri yang berdinas di Polsek Dongko.
Di sana, ia bertugas sebagai Banit Reskrim Polsek Dongko, sekaligus Bhabinkamtibmas sejak 2019.
Sebelumnya, ia sempat bertugas sebagai Ba Ditsabhara Polda Jatim (2016), dan Banit Turjawali Polres Trenggalek (2016).
Berdasarkan informasi yang Tribunmataraman.com himpun, Yoyok lahir 18 Agustus 1995. Artinya, usianya saat ini 27 tahun.
Ia bersekolah dasar di SDN 1 Sukosari (2007). Kemudian menempuh pendidikan selanjutnya di SMPN 2 Trenggalek (2010), dan SMAN 1 Karangan (2013).
Di kepolisian, ia mengikuti pendidikan pembentukan brigadir Diktukba (2014).
Baca juga: Mengejutkan Dunia, Media Asing Jadikan Headline Ratusan Orang Meninggal di Laga Arema Vs Persebaya
Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok yag murah senyum dan penyayang keluarga.
Selain itu, almarhum memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Almarhum Briptu Yoyok juga selalu mendukung serta berupaya menyukseskan program pemerintah, maupun Polri.
“Meski menantu, almarhum saya anggap anak sendiri. Karena ia menyayangi keluarga tanpa membedakan,” terang mertua almarhum, Suwarno, seusai pemakaman.