Berita Aceh Besar
Cuaca Buruk, Harga Ikan di Pasar Darurat Labuy, Aceh Besar Naik Hingga 40 Persen
Kenaikan itu terjadi lantaran nelayan yang tidak pergi melaut, akibat cuaca buruk yang sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
Kenaikan itu terjadi lantaran nelayan yang tidak pergi melaut, akibat cuaca buruk yang sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Akibat cuaca buruk, harga ikan segar di Pasar Darurat Desa Labuy, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar mengalami kenaikan hingga 40 persen, Selasa (4/10/2022).
Muslim salah seorang pedagang di pasar tersebut mengaku, bahwa kenaikan harga jual ikan itu sudah terjadi sejak beberapa terakhir.
Kenaikan itu terjadi lantaran nelayan yang tidak pergi melaut, akibat cuaca buruk yang sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
"Sekarang kalau ikan segar mengalami kenaikan hampir 40 persen," kata Muslim.
Ia mengatakan, untuk jenis tongkol dan dencis biasa dijual Rp 25 ribu hingga Rp 20 ribu, kini menjadi Rp 30 ribu.
Kemudian ikan mujair dijual Rp 35 ribu per kilogram nya.
Padahal kata Muslim, saat ini biasanya sedang musim ikan.
Namun, akibat cuaca buruk berupa hujan lebat disertai angin serta tinggi gelombang yang mencapai 4 meter, membuat para nelayan terpaksa berhenti melaut untuk sementara.
Baca juga: Sudah 10 Hari Nelayan Pulau Banyak tak Melaut Akibat Badai, Ikan Didatangkan dari Daratan
"Kalau sekarang susah. Nelayan tidak pergi melaut karena cuaca buruk ini," ujarnya.
Saat ini sendiri, dirinya biasa memasok ikan dari TPI Lampulo, Krueng Raya dan hasil tangkapan ikan pukat darat di daerah Kampung Baru, Kecamatan Baitussalam.
"Kalau saat ini ikan paling mahal kita jual itu ikan jenis rambe mencapai Rp 85 ribu," pungkasnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar dalam Podcast bersama Serambi Indonesia, mengimbau kepada masyarakat di Aceh untuk mewaspadai peralihan musim yang terjadi saat ini.
Kondisi musim peralihan ke penghujan ini kerap ditandai dengan frekuensi badai tinggi, hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Terkadang pada siang hari bisanya terik, namun turun hujan yang disertai badai.
Dalam menghadapi musim ini, Kasi Data dan Informasi BMKG Bandara SIM, Zakaria Ahmad, meminta masyarakat untuk segera menghentikan kegiatan dan berlindung di tempat aman apabila awan hitam sudah terlihat.
Ia mengatakan, angin puting beliung biasanya akan muncul diantara pagi hari hingga pukul 15:00, dan jarang terjadi pada malam hari.
Zakaria mengungkapkan, angin puting beliung dapat merusak benda-benda yang ada di darat tergantung pada kecepatannya.
"Saat ini wilayah Aceh sudah memasuki musim penghujan yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada November dan berakhir pada Januari mendatang," pungkasnya. (*)
Baca juga: BMKG: Waspada Cuaca Buruk, Tinggi Gelombang Capai 6 Meter