Berita Aceh Tamiang
Tamiang Ingin Aktifkan Kembali Pasar Hewan, Kasus PMK Membaik
Pemkab Aceh Tamiang ingin membuka kembali Pasar Hewan yang ditutup sejak lima bulan lalu akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak berkaki empat di Aceh Tamiang mulai terkendali.
Begitupun, daerah ini masih membutuhkan 40 ribu dosis vaksin untuk melindungi ternak dari kemungkinan mewabahnya kembali virus ini.
Kadis Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Safuan mengungkapkan penyebaran PMK sudah nol kasus sejak 19 Agustus 2022.
Artinya, kata dia, tidak ada penambahan kasus baru.
“Untuk kasus baru tidak ada, termasuk kematian hewan ternak juga nihil,” kata Safuan, Selasa (4/10/2022).
Safuan menambahkan, baru-baru ini mereka baru menerima bantuan vaksin 3 ribu dosis PMK yang disalurkan Dinas Peternakan Aceh.
Bantuan ini merupakan tahap tiga, di mana tahap pertama vaksin yang diterima sebanyak 400 dosis, selanjutnya 1.000 dosis lumpy skin disease (LSD) dan 500 dosis rabies.
“Sampai hari ini vaksin yang diterima untuk mengatasi PMK sudah 4.900 dosis,” sebut Safuan.
Vaksinasi ini, diakuinya cukup, membantu mengendalikan penyebaran PMK yang terjadi sejak Mei 2022.
Namun, untuk menjamin penyebaran vaksin teratasi sepenuhnya, Tamiang masih membutuhkan 40 ribu dosis vaksin.
Jumlah dosis ini, disebut Safuan, sesuai dengan jumlah ternak kaki empat di Aceh Tamiang yang diperkirakan mencapai 45 ribu ekor, di mana sebanyak 4.900 ekor di antaranya sudah menerima vaksin.
“Vaksin ini kita gunakan untuk ternak yang sehat, jadi normalnya seluruh ternak harus diberi vaksin,” ujarnya. (mad)
Baca juga: Pernah Capai 1.484 Kasus, Kini PMK di Aceh Timur Nihil
Baca juga: Angka Kesembuhan Hewan Ternak Terinfeksi PMK di Aceh Makin Tinggi