Satu Jam Bersama Diaspora

Nazli Ismail, Dosen Sekaligus Peneliti USK Mencari Pelabuhan Kuno Aceh

Nazli Ismail, Ph.D. Ialah putra kelahiran Keureumbok Pidie, 21 April 1971. Saat ini ia berprofesi sebagai seorang dosen dan peneliti

Editor: Syamsul Azman

SERAMBINEWS.COM - Nazli Ismail, Ph.D. Ialah putra kelahiran Keureumbok Pidie, 21 April 1971. Saat ini ia berprofesi sebagai seorang dosen di Fakultas Fisika dan Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala (USK) sekaligus seorang peneliti yang konsen pada sejarah Aceh.

Meskipun Nazli berlatarbelakang Fisika dari Strata I (S1) sampai Strata III (S3), ternyata tidak memudarkan keinginannya untuk menelusuri sejarah-sejarah Aceh yang telah lama terkubur termakan waktu.

"Saat ini saya sedang melakukan Program penelitian mengenai Pelabuhan Kuno Aceh, sebagaimana diketahui, Aceh dahulu merupakan daerah terkenal pada bagian maritim masa kerajaan," katanya.

"Namun untuk bukti sejarah, tidak ditemukan, benda bersejarah yang banyak ditemukan saat ini hanya batu nisan kuno dan sebagainya, namun sampai saat ini belum terindentifikasi keberadaan Pelabuhan Kuno Aceh, sehingga instansi di Prancis tertarik membiayai penelitian untuk melakukan pemetaan kembali lokasi pelabuhan kuno tersebut, sekaligus mengali sejarah-sejarah Aceh dengan bidang Geofisika," imbuhnya dalam Program Satu Jam Bersama Diaspora dengan tema "Suka Duka dan Tantangan Putra Aceh Menjadi Peneliti di Paris," yang dipandu Syamsul Azman, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: VIDEO Situs Cagar Budaya Sentral Telepon, Warisan Peninggalan Belanda di Pusat Kota Banda Aceh

Putra Aceh yang berfokus pada penelitian tersebut sementara ini telah menetap di Paris Prancis, kunjungan itu berkaitan dengan penelitian yang sedang digeluti, yakni untuk mengetahui posisi Pelabuhan Kuno Aceh pada zaman Kesultanan Aceh Darussalam.

Menurut Nazli, masyarakat luar negeri mengakui bahwa Aceh dulu adalah kawasan tersohor, banyak kapal dari dari belahan bumi lain datang baik untuk melakukan bisnis maupun melakukan kerjasama.

Namun, bukti sejarah sulit ditemukan, sehingga Pemerintah Prancis tertarik untuk membiayai penelitian yang dilakukan Nazli bersama rekan.

"Kita (masyarakat) terlihat tidak terlalu peduli dan kurang konsen untuk melakukan penelitian sejarah, kebanyakan hanya konsen melakukan penelitian yang canggih, ternyata masyarakat luar negeri konsen pada sejarah. Mereka (negara lain) mengakui bahwa Aceh memiliki sejarah bagus, namun tidak tertulis dengan baik," katanya pada siaran langsung yang ditayangkan di YouTube Serambi on TV dan Fanpage serta TikTok Serambinews.com.

Baca juga: VIDEO Taman Sari Gunongan, Bukti Cinta Abadi Sultan Iskandar Muda Pada Permaisuri

"Ketika berada di Paris, saya melihat peta Banda Aceh-Aceh Besar tahun 1800-an yang tidak kita lihat di Aceh, dari peta ini bisa terlihat perubahan pemukiman, mereka (negara lain) mengakui bahwa Aceh dahulu kawasan yang maju," tambahnya.

Cita-Cita

Sejak dari bangku SMP sampai SMA, Nazli Ismail terinspirasi pada sosok Presiden Ketiga Bacharuddin Jusuf (Bj) Habibie, karena sosok presiden tersebut memiliki relasi luas di luar negeri, membuat Nazli berkeinginan untuk berpergian menjelajah negaralain.

Nazli mengungkapkan sosok BJ Habibie banyak menularkan inspirasi bagi pemuda, salah satunya Nazli, sehingga ia berfokus pada pendidikan sampai mengantarkannya sebagai seorang lulusan doktor dari University, Uppsala, Swedia.

"Cita-cita saya sederhana, yakni keluar negeri, saya sekolah pada masa Presiden BJ Habibie, pada masa itu banyak pemuda yang terinspirasi pada beliau, saya berpikir meskipun saya ini berasal dari kampung, suatu saat harus bisa keluar negeri, sehingga ketika melanjutkan pendidikan S3 saya memilih Swedia, selanjutnya mimpi itu saya lanjutkan dengan melakukan kegiatan penelitian seperti di Jepang, Singapura sampai Thailand.

Baca juga: VIDEO Intip Situs Cagar Budaya Benteng Sultan Iskandar Muda di Beurandeh Masjid Raya

Nazli Ismail, Ph.D.
Nazli Ismail, Ph.D. (For SERAMBINEWS.COM)

Profil

Nama: Nazli Ismail, Ph.D.
Tempat/ Tgl Lahir: Keureumbok (Pidie), 21 April 1971
Pekerjaan: Dosen pada Jurusan Fisika dan Teknik Geofisika USK

Pendidikan:
- S1 Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh;
- S2 Magister Fisika, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta
- S3 Geofisika, Uppsala University, Uppsala, Swedia.

Nama Istri: Marlina Marzuki
Nama Anak: Nawwara Ulfa Nazli

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved