Berita Bireuen
Menjelajah Little Afrika-nya Aceh, Arung Jeram hingga Mandi dengan Gajah
Hamparan padang rumput yang luas, hutan yang lebat, kicauan burung, hingga gerombolan gajah liar di tepian sungai, menjadi gamparan kondisi alamnya
Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan memang sangat cocok dijuluki sebagai ‘Little Afrika’-nya Aceh.
Hamparan padang rumput yang luas, hutan yang lebat, kicauan burung, hingga gerombolan gajah liar di tepian sungai, menjadi gamparan kondisi alamnya.
DI tengah lebatnya hutan, di pinggir derasnya air sungai, di sini lah Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan berdiri.
Tempat ini akan menjadi titik awal petualangan kawasan tersebut.
Keberadaan CRU dengan gajah jinaknya, bertujuan untuk mengurangi konflik antara gajah dengan manusi.
CRU DAS Peusangan sudah berada di dataran tinggi Gayo.
Secara Administrasi, adanya di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.
Untuk menjelajah CRU DAS Peusangan, dari Jalan Bireuen-Takengon, kita harus menempuh jalan menanjak dan berkerikil sepanjang 6 Km.
Jalan ini hanya bisa dilalui dengan kendaraan khususnya, seperti 4x4.
Jika kamu tidak punya, maka dapat menghubungi pemandu setempat.
Baca juga: Kawanan Gajah Liar Rusak Tanaman Warga Sawang Aceh Utara, CRU Cot Girek Lakukan Koordinasi
Baca juga: Halau Kawanan Gajah Liar dari Kebun Petani Aceh Utara, Petugas CRU Cot Girek Lempar Petasan ke Udara
Pemandanga hutan yang lebat dan udara yang dingin siap menyambut.
Kendaraan juga harus melintasi sungai kecil untuk tiba di CRU.
Perjalanan menuju ke CRU saja sudah sangat menguji adrenalin.
Tiba CRU, gajah-gajah jinak bersama mahout yang ramah siap menyapa.
Pengunjung bisa mengikuti banyak aktivitas gajah, mulai saat bermain di hamparan padang ilalang, hingga mandi di sungai.