Kisah Naswa, Aremanita Lolos dari Maut Kepungan Gas Air Mata, Dada Sesak hingga Mata Masih Merah
Padahal, sudah 10 hari berlalu semenjak matanya terkena gas air mata dalam laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang
Namun kemudian asap gas air mata tersebut terbawa angin ke arah tribune selatan sehingga mulai menciptakan kepanikan
Situasi kemudian menjadi tidak terkendali saat tembakan berikutnya mengarah tepat ke arah tribune.
“Posisi gas cukup jauh dari saya tetapi waktu itu posisi saya lebih dekat di posisi gate 13,” ujar Aremanita asal Kota Malang tersebut.
“Jadi saya itu nontonnya di posisi 14 bawah, tapi waktu kejadian saya mau keluar di gate 14, terus ada teman saya yang minggir (jalan serong) akhirnya di dekat ke gate 13 itu. Lalu tiba-tiba asapnya itu terbawa angin mengenai kami.“
“Jadi waktu tembakan pertama saya masih melihat-lihat dulu sama teman teman, tapi kemudian kok tembakannya tambah banyak yang diarahkan ke tribune. Akhirnya kami semua panik,“ ujarnya mengenang.
Baca juga: Polri Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa di Kanjuruhan, TGIPF Lakukan Pemeriksaan Laboratorium
Setelah adanya tembakan gas air mata ia dan temannya mencoba melakukan antisipasi dengan naik ke posisi tribune yang lebih tinggi.
Namun keputusan tersebut justru tidak tepat karena angin membawa asap berkumpul di atas.
Akhirnya dengan kondisi mata yang sangat pedih dan kesulitan bernafas, ia dan temannya memutuskan keluar melalui Gate 14.
Perjalanannya dari tribune atas sampai Gate 14 tak begitu bermasalah. Kendala muncul justru saat tiba di Gate 14.
Ia melihat lautan manusia yang berjubel berdesak-desakan karena ingin segera keluar dari kepungan gas air mata.
Tak punya pilihan lain, ia memutuskan untuk masuk dalam kerumunan untuk menyelamatkan diri. Naas, ia terdorong hingga jatuh dan di situlah petaka terjadi.
“Gate 14 itu saya jatuh dan terinjak-injak akhirnya. Saya tidak tahu itu kenapa bisa jatuh kemungkinan ada dorongan dari belakang, jadi badan saya jatuh ke kiri ke tempat kamar mandi itu,” ujar Aremanita berparas ayu tersebut.
"Beruntung di bawah itu ada mas-mas yang menolong jadi saya langsung ditarik, dan selamat,“ imbuhnya.
Pemandangan terakhir yang diingat adalah suporter berdesak-desakan untuk bisa keluar.
Setelah terinjak-injak tersebut ia mengakui kesadarannya terganggu sehingga tak begitu ingat bagaimana bisa keluar dari tribune.