Kisah Naswa, Aremanita Lolos dari Maut Kepungan Gas Air Mata, Dada Sesak hingga Mata Masih Merah

Padahal, sudah 10 hari berlalu semenjak matanya terkena gas air mata dalam laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ Nugraha Perdana
Kevia Naswa Ainur Rohma (18), Aremanita yang selamat dari tragedi di Stadion Kanjuruhan. 

Di luar stadion Keviana Naswa Ainurohma mengungkapkan beberapa kali digotong di beberapa tempat yang tidak diketahui.

Saat itu ia pasrah sambil menahan perih mata dan sesak nafas, sampai ia membuka mata di posko medis TNI.

Di situ ia dihadapkan pada pemandangan yang mungkin tak akan dilupakan seumur hidupnya.

“Saya kurang begitu ingat pokoknya yang saya rasakan saya di bawa ke sana kemari," ujar wanita berambut panjang ini.

"Tapi yang saya ingat itu sempat mendapatkan penanganan dari tentara di situ saya mendapatkan oksigen, setelah itu dicek katanya kondisi saya stabil, lalu saya diarahkan ke truk TNI.“

 
“Di dalam truk itu isinya banyak korban, dan di situ korban tidak berdaya dan seperti sudah meninggal,” katanya lagi. 

Baca juga: Derita Korban Kanjuruhan Terkena Gas Air Mata: Mata Merah, Trauma hingga Ada yang Setengah Lumpuh

Insiden tersebut membuatnya mengalami luka lebam dan lecet hampir di sekujur tubuhnya.

Selanjutnya, dia dilarikan oleh teman-temannya ke RSUD Kanjuruhan dan mendapatkan bantuan oksigen karena sesak napas. Dia sampai di rumahnya sekitar pukul 02.00 WIB.

Hingga 10 hari berlalu, kondisi mata Naswa masih merah.

"Sekarang sudah agak enakan, mata juga (untuk melihat sudah normal) tapi merah, tinggal kaki sama tangan ini yang masih bermasalah," katanya.

Selain itu, akibat insiden di Stadion Kanjuruhan, hingga kini kondisi tangan kanannya masih sulit digerakkan. Untuk berjalan pun, Naswa masih harus menggunakan alat bantu.

Rencananya, kedua orangtua Naswa, yakni Catur Susilo dan Triwah Kus Jufaida, hendak melakukan fisioterapi anaknya supaya dapat pulih kembali.

Catur mengatakan, Naswa sempat memeriksakan diri kembali di RSUD Kota Malang dan RS Panti Nirmala. Anaknya itu juga melakukan rontgen di bagian leher dan punggung.

"Hasilnya normal, tapi kata dokter ada seperti saraf kaget. Dibuat untuk menulis masih belum bisa," katanya.

Sang ibu, Triwakus Jubaedah mengungkapkan di beberapa bagian tubuh putrinya juga masih terdapat bekas cap sol sepatu suporter yang menginjaknya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved