Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Satu Lagi Jadi 132 Orang
Diketahui, korban ke-132 itu berjenis kelamin wanita bernama Helen Prisela (20) asal Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengonfirmasi adanya tambahan korban jiwa atas nama Helen Prisela.
"Benar, iya informasi awal demikian (adanya penambahan korban tewas)," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Malang Wijayanto Wijoyo, dikutip dari Surya Malang.
Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, Dinkes Kabupaten Malang mencatat masih ada 21 orang yang dirawat inap dan tersebar di tujuh rumah sakit area Malang Raya.
"Sedangkan untuk korban yang menjalani rawat jalan sebanyak 585 orang. Kami akan terus memperbarui data yang ada," kata Wijayanto.
Total 132 Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan
Sebelumnya, pihak Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melaporkan bahwa jumlah korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan mencapai 131 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wijayanto Wijoyo juga telah membenarkan data tersebut pada Selasa (4/10/2022).
Terkini, laporan meninggalnya Aremanita bernama Helen Prisela pada Selasa (11/20/2022) membuat jumlah korban jiwa tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 132 orang.
Baca juga: Derita Korban Kanjuruhan Terkena Gas Air Mata: Mata Merah, Trauma hingga Ada yang Setengah Lumpuh
Aremania: Gas Air Mata Rasanya Perih, Sesak Napas
Pihak Aremania (fan Arema FC), Rafi Maulana, mempertanyakan pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa bukan karena gas air mata.
Rafi mengatakan tembakan gas air mata membuat mata perih hingga sesak napas.
"Dibayangkan saja, dengan beberapa saudara kami yang khawatir, panik, dan ingin menyelamatkan diri, masih dalam kondisi di lorong ditembakkan gas air mata," kata dia, seperti dilansir dari Surya.co.id.
"Rasanya perih dan sesak napas. Apakah itu tidak menjadikan penyebab kematian?" katanya.
Sebut penyebab kematian