Profesor Kimia: Gas Air Mata Kedaluwarsa Lebih Berbahaya, Komponennya Bisa Jadi Gas Sianida

Profesor Kimia dari Simón Bolívar University, Venezuela, Mónica Kräuter, menemukan bahwa gas air mata kedaluwarsa lebih berbahaya

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews/TGPF/Suryamalang.com)
kolase foto gas air mata saat tragedi kanjuruhan dan dampaknya pada korban yang selamat, ada yang alami iritasi pada mata hingga sesak napas. 

Gas air mata bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru. 

Efek gas air mata biasanya terasa dalam 30 detik setelah terpapar. Gejala pertama yang akan Anda rasakan adalah mata perih disertai keluarnya air mata.

Setelah itu, paparan gas air mata juga akan menyebabkan sesak napas, nyeri dada, iritasi kulit, serta produksi air liur berlebih. 

Paparan yang lebih berat bisa berdampak pada sistem pencernaan, umumnya menyebabkan muntah dan diare.

Terdapat tiga jenis gas air mata yang kini umum digunakan, yakni gas CS (chlorobenzylidenemalononitrile), gas CN (chloroacetophenone), dan semprotan merica yang digunakan sebagai senjata pertahanan individual.

 

 

Baca juga: Kisah Naswa, Aremanita Lolos dari Maut Kepungan Gas Air Mata, Dada Sesak hingga Mata Masih Merah

Polri Akui Gunakan 3 Jenis Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, dari Skala Rendah hingga Paling Keras

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan bahwa aparat kepolisian menggunakan tiga jenis gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 yang menewaskan ratusan orang.

“Tiga-tiganya digunakan (di Stadion Kanjuruhan -red) dan ini tentunya masih dalam proses pendalaman semuanya, karena tiga-tiganya ini kan digunakan baik di dalam maupun di luar stadion,” ungkap Irjen Dedi dalam Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Senin (10/10/2022).

Dedi juga menjelaskan tiga jenis gas air mata yang ditembakkan dalam kericuhan yang terjadi usai pertandingan Liga 1 2022-2023 yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya itu.

“Dari tempat kejadian perkara (TKP) memang ditemukan ada beberapa, yang perlu saya sampaikan ada tiga,” ujarnya.

 
Pertama, ia menunjukkan contoh gas air mata berwarna hijau bertuliskan 37/38MM SMOKE.

“Yang smoke ini skalanya paling rendah ya, artinya ini hanya menimbulkan suara ledakan sama asap putih,” terangnya.

Kedua, ia menunjukkan tabung gas air mata berwarna biru bertuliskan 37/38MM 5 CLUSTER CS.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved