Kesehatan

Inilah Penyebab Seseorang Bisa Latah saat Kaget, Kenali Jenis dan Ciri-cirinya Sejak Dini

Latah merupakan reaksi terkejut yang berlebihan pada seseorang yang umumnya terjadi pada perilaku meniru ucapan atau gerakan pada tubuh orang lain.

Editor: Firdha Ustin
Pixabay
Ilustrasi latah. 

Jenis-jenis latah

1. Ekolalia : Jenis latah ekolalia biasanya seseorang akan ditandai dengan mengulangi perkataan orang lain.

2. Ekopraksia : Tak jauh berbeda dengan ekolalia, jenis latah ini ditandai dengan meniru gerakan orang lain.

3. Koprolalia : Sedangkan jenis latah koprolalia terjadi pada seseorang dengan mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu atau kotor.

Dikutip dari Kompas.com, latah juga disebut dengan jumping frenchmen of mine yaitu kelainan atau penyakit langka yang ditandai dengan reaksi terkejut yang ekstrem.

Istilah ini pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 di Maine, AS dan Quebec, Kanada.

Sampai sejauh ini belum ada studi dan bukti ilmiah yang mendukung penyebab dari latah atau jumping frenchmen of maine.

Namun, kondisi ini diyakini sebagai gangguan neuropsikiatri.

Dalam kebanyakan kasus, refleks kaget akan muncul ketika seseorang dikejutkan oleh suara atau gerakan yang keras atau tidak terduga.

Tetapi pada individu yang latah, reaksi mereka terhadap kejutan cenderung berlebihan atau tidak normal.

Beberapa peneliti menduga, jumping french of maine disebabkan gangguan neurologis somatik (kondisi ketika seseorang memiliki fokus ekstrem pada gejala fisik seperti nyeri, kelelahan, atau sesak napas).

Adapun faktor lain yang menyebabkan orang bisa latah yaitu:

  • Gangguan komunikasi seperti afasia
  • Demensia
  • Cedera kepala
  • Delirium, kebingungan parah dan penurunan kesadaran terhadap lingkungan sekitar
  • Sindroum Tourette, gangguan yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan spontan
  • Kelumpuhan
  • Skizofrenia
  • Epilepsi

Cara Menyebuhkan Latah

Ternyata penyakit latah ini bisa disembuhkan dengan cara pengobatan latah yang mencakup kombinasi antara dua terapi yaitu terapi wicara dan pemberian obat-obatan.

1. Terapi wicara

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved