Breaking News

Berita Nagan Raya

Bayi Meninggal di Nagan Raya, Ayah dan Ibunya Pingsan, Diduga Terhirup Uap BBM, Begini Kejadiannya

Seorang bayi di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya meninggal dunia diduga akibat terhirup uap BBM jenis Pertalite

Penulis: Rizwan | Editor: Muhammad Hadi
Dok Polisi
Polisi melakukan olah TKP kasus bayi meninggal dan kedua orang tuanya pingsan yang diduga terhirup uap BBM Pertalite di Desa Karang Anyer, Darul Makmur, Nagan Raya, Sabtu (15/10/2022). 

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Seorang bayi di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya meninggal dunia diduga akibat terhirup uap BBM jenis Pertalite, Sabtu (15/10/2022) dini hari.

Selain bayi, keduanya orang tuanya juga pingsan sehingga dilarikan ke Puskesmas.

Bayi yang meninggal adalah Syafiqah merupakan putri dari pasangan Suherman dan Musbandia. 

Akibat terhirup uap Pertalite tersebut, Syafiqah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Puskesmas Alue Bilie.

Kapolres Nagan Raya AKBP Setiyawan Eko Prasetiya melalui Kasat Reskrim AKP Machfud menjelaskan, kejadian meninggalnya balita itu.

Berawal dari ayahnya Suherman membeli BBM jenis Pertalite sebanyak 60 liter di SPBU Gunong Cut untuk dijual di Pertamini miliknya.

Baca juga: Waspada, Bencana Hidrometeorologi Ancam Aceh

Setiba dirumahnya, BBM Pertalite tersebut disimpan di kamar kosong yang jaraknya mencapai 5 meter dari ruangan tamunya.

Tepat pada pukul 20.30 WIB pada Jumat malam, suami istri dan balita itu tidur di ruangan tamu sambil nonton televisi. 

Namun pada pukul 02.30 WIB, Suryaningsih kakak dari ibu balita itu mencium aroma Pertalite yang sangat menyenggat.

Setelah mencium bau tersebut, Suryaningsih menuju ke ruang tamu untuk membangunkan kakaknya itu. 

Namun ketika melihat ketiganya telah mengeluarkan buih di dalam mulut, Suryaningsih lansung berteriak meminta tolong kepada warga lainnya.

Baca juga: Sekjen Kemenag RI Kukuhkan Dua Guru Besar IAIN Langsa Menjelang Milad Ke-42

Dengan teriakan tersebut, warga langsung membawa pasangan suami istri dan balita itu ke Puskesmas Alue Bilie. 

Setiba di Puskemas itu, balita Syafiqah tidak bernyawa lagi. 

Sedangkan kedua orang tuanya itu yang sempat pingsan pukul 04.50 WIB terpaksa dilarikan ke RSUD-SIM untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

AKP Machfud juga menyebutkan setelah dilakukan perawatan di RSUD pasangan suami istri itu pada pukul 09.30 WIB diperbolehkan pulang dan membaik. 

Baca juga: Polisi Lakukan Penyidikan Kasus Tabrak Lari di Simpang Ulim yang Mengakibatkan Korban Meninggal

Selain itu, pasangan suami istri menghaduri proses pemakaman putrinya itu di TPU Gampong tersebut.

Atas kejadian tersebut, Kasat Reskrim AKP Machfud terjun langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan tim inafis Polres Nagan Raya.

"Di tubuh almarhumah Syafiqah tidak ditemukan tanda atau bekas penganiayaan," katanya.

Terkait peristiwa ini, Polres Nagan Raya meminta kepada Pertamina dan Disperindagkop untuk mensosialisasikan kepada penjual BBM tentang SOP serta syarat lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Sehingga kasus warga meninggal yang diduga terhirup BBM tidak lagi terjadi," katanya.(*)

Baca juga: Bimbing Roger Danuarta Suami Cut Meyriska Jadi Mualaf, Ini Profil Koh Steven Meninggal Usai Shalat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved