Internasional
Uni Eropa Cari Bukti Keterlibatan Iran Dalam Perang Ukraina, Sanksi Baru Siap Dijatuhkan
Uni Eropa sedang mencari bukti nyata keterlibatan Iran dalam perang Rusia di Ukraina.
SERAMBINEWS.COM, BRUSSELS - Uni Eropa sedang mencari bukti nyata keterlibatan Iran dalam perang Rusia di Ukraina.
Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia dengan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir ini.
Dilansir AFP, Iran telah membantah memasok drone ke Rusia dan Kremlin belum memberikan komentar.
"Kami akan mencari bukti nyata tentang partisipasi Iran dalam perang Ukraina," kata Josep Borrell kepada wartawan pada Senin (17/10/2022).
Dia menyampaikan hal itu saat tiba untuk pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Luksemburg, Jerman.
Dia menambahkan Menteri Luar Negeri Ukaina, Dmytro Kuleba akan ambil bagian dalam pertemuan itu.
Baca juga: Rusia Pilih Turki Sebagai Jalur Pipa Gas Baru ke Eropa, Erdogan Perintahkan Studi Teknis
Uni Eropa dapat memutuskan menerapkan sanksi baru terhadap Iran atas masalah ini.
Meskipun tidak ada keputusan rinci yang diharapkan.
Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan Uni Eropa harus bereaksi keras terhadap serangan udara baru di Kiev.
Di mana pesawat tak berawak menyerang gedung-gedung dekat stasiun kereta api selama jam-jam sibuk pada Senin (17/10/2022) pagi.
“Apa yang bisa kita lihat sekarang: drone Iran tampaknya digunakan untuk menyerang Kiev," ujarnya.
"Ini adalah kekejaman,” kata Kofod.
Baca juga: Bosnia-Herzegovina Diusulkan Masuk Menjadi Anggota Uni Eropa, Khawatirkan Perluasan Rusia
Dia mengatakan Uni Eropa harus mengambil langkah konkret dalam menanggapi hal itu, serta Teheran menindak pada pengunjuk rasa.
Seorang wanita dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tak berawak Rusia di Kyiv dan satu orang masih terjebak di bawah reruntuhan, kata walikota Vitali Klitschko.
"Semua yang terjadi di sini adalah terorisme," katanya kepada wartawan setelah bangunan tempat tinggal terkena serangan pesawat tak berawak.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan fasilitas energi juga terkena serangan.(*)
Baca juga: Arab Saudi Bingung, Dituduh Mendukung Rusia Dalam Perang Ukraina