Kesehatan
Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Menopause Dini Kata Seksolog dr Boyke, Wanita Wajib Tahu!
Seksolog ternama di Indonesia, dr Boyke mengungkap penyebab menopause dini dan cara mengatasinya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Menopause Dini Kata Seksolog dr Boyke, Wanita Wajib Tahu!
SERAMBINEWS.COM - Seksolog ternama di Indonesia, dr Boyke mengungkap penyebab menopause dini dan cara mengatasi menopause dini.
Melansir dari laman Women Health, menopause adalah saat menstruasi berhenti secara permanen.
Menopause adalah bagian normal dari kehidupan seorang wanita.
Kadang-kadang menopause disebut "perubahan hidup".
Menopause tidak terjadi sekaligus.
Saat tubuh Anda bertransisi ke menopause selama beberapa tahun, Anda mungkin mengalami gejala menopause dan menstruasi yang tidak teratur.
Baca juga: Waspada dari Sekarang! Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebab Menopause Dini Kata Seksolog dr Boyke
Usia rata-rata untuk menopause di Amerika Serikat adalah 52 tahun.
Sementara menurut dr Boyke, menopause pada wanita Indonesia rata-rata sekitar 45-50 tahun.
Menopause merupakan hal yang normal dan akan terjadi pada setiap wanita.
Namun pada kenyataannya, ada wanita yang mengalami menopause dini.
Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan.
Tidak hanya berhenti menstruasi, ada banyak perubahan lain terjadi dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan.
Baca juga: Lebih Baik Mana Antara Toilet Jongkok atau Toilet Duduk? Simak Penjelasan Seksolog dr Boyke
Umumnya, gejala menopause dini mirip dengan menopause alami dan penyebabnya tidak diketahui.
Dikutip dari laman my.clevelandclinic.org, berikut beberapa penyebab yang menyebabkan seorang wanita mengalami menopause dini:
Beberapa penyebab menopause dini atau dini adalah:
Kemoterapi atau radiasi untuk mengobati kanker.
Pembedahan yang mengangkat indung telur.
Pembedahan yang mengangkat rahim Anda.
Baca juga: Cara Muda Agar Hamil Anak Perempuan Menurut Seksolog dr Boyke, Pasutri Lakukan 3 Tips Ini
Riwayat keluarga menopause pada usia dini.
Mendapatkan menstruasi pertama Anda sebelum usia 11 tahun.
Kelainan kromosom seperti Fragile X atau sindrom Turner.
Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis , penyakit Crohn atau penyakit tiroid .
Merokok.
Ensefalomielitis mialgik/sindrom kelelahan kronis.
Menderita HIV atau AIDS.
Infeksi seperti gondongan.
Menopause dini memang bisa saja terjadi secara spontan tanpa ada penyebab yang jelas.
Oleh karena itu sebaiknya para perempuan diwajibakan untuk menjaga kesehatan agar tidak mengalami menopause dini.
Seksolog dr Boyke dalam program Sex in The City yang dikutip Serambinews.com Selasa (18/10/2022) di YouTube Sonora FM menyarankan untuk melakukan beberapa cara ini.
Di antaranya yakni :
Konsumsi herbal menoherb.
Menoherb merupakan suplemen khusus wanita untuk mengatasi gejala pre menoupouse, menoupouse dan post menoupouse serta untuk menjaga keindahan tubuh wanita.
Di samping pengobatan herbal, bisa juga dengan melalui pola hidup sehat seperti mengonsumsi nasi merah.
Rutin melakukan olahraga ringan dengan durasi 20-30 menit.
Kemudian yang terpenting sambung dr Boyke adalah menjaga berat badan dengan cara berolahraga dan diet sehat.
Terakhir, dr Boyke menganjurkan banyak mengonsumsi produk-produk yang mengandung fitoestrogen, umumnya berasal dari kedelai seperti susu kedelai, kecap, tahu dan tempe.
dr Boyke : Ini 5 Tips Menjaga Kebersihan Miss V Agar Selalu Sehat, Harum, Tidak Bau & Tidak Lembap
Perawatan organ intim wanita sangat penting dilakukan untuk menjagga area miss V tetap sehat.
Tak hanya itu, organ intim yang selalu terawat dengan baik juga dapat mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan di area tersebut, seperti keputihan.
Miss V merupakan bagian penting dari sistem reproduksi wanita.
Jika tidak dirawat dan dibersihkan dengan baik, organ ini rentan mengalami masalah.
Bukan hanya itu, masalah atau penyakit pada miss V lainnya bisa saja merambat ke organ reproduksi.
Kali ini seksolog ternama, dr Boyke mengungkap 5 tips menjaga kebersihan miss V dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM pada Jumat (14/10/2022).
Tips merawat miss V ini diungkap dr Boyke mulai dari penggunaan bahan celana dalam hingga cara cebok yang benar sehingga tidak berisiko terkena penyakit.
1. Gunakan celana dalam katun
Membeli celana dalam tidak hanya mempertimbangkan warna dan bentuknya yang menggemaskan.
Tapi lebih dari itu, ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dalam memilih celana dalam demi menunjang kesehatan organ intim.
dr Boyke menganjurkan, sebaiknya beli dan gunakan celana dalam berbahan dasar katun.
Celana dalam katun dipercaya bisa menyerap keringat dengan sempurna pada area miss V sehingga tidak berisiko terhadap infeksi, termasuk jamur dan bakteri di organ intim.
dr Boyke juga tidak menganjurkan menggunakan celana dalam yang berbentuk seperti lingerie, celana dalam jenis ini tidak dapat menyerap keringat.
"Gunakanlah celana dalam yang bisa menyerap keringat yang pakai kain katun. Jadi gak usah kecentilan pakai celana dalam yang terbuat dari jaring-jaring (lingerie), pakailah celana dalam yang bisa menyerap kerngat," kata dr Boyke.
2. Cebok dari arah depan ke belakang
Cebok atau proses membilas organ intim dianjurkan dari arah depan ke belakang.
Menurut dr Boyke, jika cebok dari arah belakang ke depan, berisiko membawa kotoran dari dubur ke vagina sehingga menimbulkan penyakit.
"Kalau cebok, gunakanlah semprotan yang berasal dari depan ke belakang," katanya.
Selain itu, penting juga memperhatikan kondisi kebersihan kamar mandi.
Sebaiknya gunakan toilet jongkok daripada toilet duduk.
Penggunaan toilet duduk dipercaya lebih sehat karena tidak menyentuh bagian-bagian pada tubuh, seperti paha atau bokong sehingga daerah itu menjadi bersih.
Namun, jika Anda ingin menggunakan toilet duduk untuk proses pembuangan, maka sebaiknya semprotkan permukaan atas kloset dengan antiseptik dan tisu basah.
Toilet duduk yang kotor bisa berisiko menularkan penyakit kelamin bahkan menjadi penyebab kanker.
"Inget loh 15-20 persen daripada penyakit kelamin atau penyakit yang bisa kanker, itu sering kali ditularkan oleh toilet yang kotor," imbuh dr Boyke.
3. Tidak menyemprotkan parfum pada area miss V
Bagi sebagian wanita, penggunaan parfum Miss V dinilai dapat menghilangkan aroma tak sedap pada area kewanitaan dengan menyemprotkan parfum pada organ intimnya.
Namun ternyata hal ini tidak dianjurkan karena dapat membahayakan area miss V.
Lagi pula, Miss V sudah memiliki aroma khasnya tersendiri, jadi wanita tidak perlu menggunakan parfum.
"Disitu memang wanginya sudah khas jadi tidak perlu semprot minyak si nyong-nyong kek, mau apa kek,
jadi aneh," katanya.
Selain itu sambung dr Boyke, menyemprotkan parfum pada miss V dapat menyebabkan iritasi dan hilangnya bakteri baik pada miss V sehingga mengundang munculnya berbagai kuman.
4. Bulu Miss V jangan dicukur gundul
Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.
Mereka merasa risih dengan kehadiran bulu kemaluan sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.
Padahal bulu kemaluan penting sekali menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Keinginan untuk merawat bulu kemaluan ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.
dr Boyke mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.
Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.
Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.
Sebaiknya, bulu miss V dicukur sedikit saja, lebih sehat ketimbang dibabat habis atau dicukur sampai gundul.
"Jangan dicukur gundul, karena rambut di situ bisa menyaring kotoran dan udara atau apapun yang masuk ke situ, bulu itu menyaring segala sesuatu sebelum masuk kesitu sehingga bisa lebih bersih," kata dia.
dr Boyke juga menganjurkan jika hendak membilas miss V, sebaiknya gunakan sabun khusus untuk area miss V atau sabun bayi yang tidak berbahaya bagi kulit.
"Kemudian kalau sudah cebok gunakanlah sabun yang lembut, yang artinya sabun bayi," katanya.
Jika Anda seorang istri dan melakukan hubungan intim, dianjurkan setelah berhubungan segera membilasnya demi menjaga kebersihan organ intim.
"Setelah hubungan seks, dicuci, kan dia udah masuk ke dalam spermanya, ga perlu dikepit," tuturnya.
5. Jangan gunakan celana ketat saat tidur
Saat tidur, tidak dianjurkan menggunakan celana ataupun celana dalam yang ketat.
dr Boyke menganjurkan, sebaiknya gunakan celana tidur yang kendur atau anda juga bisa menggantinya dengan daster hingga rok.
Untuk penggunaan celana dalam, gunakan celana dalam berbahan dasar katun.
Penggunaan celana dalam dan celana tidur yang ketat dapat berisiko membuat lecet area organ intim.
"Tetap pakai celana dalam yang katun, pakai daster sehingga anginnya ada tetap kering, kalau pakai yang ketat-ketat itu bisa lecet di daerah selangkangannya," pungkasnya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)