Opini

Umat Terpilih

Pesan-pesan yang pernah disampaikan dalam Alquran, ternyata kita umat Islam adalah umat terpilih, umat terbaik yang dilahirkan diantara manusia

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Umat Terpilih
FOR SERAMBINEWS.COM
M HASBI AMIRUDDIN, Guru Besar Islamic Studies UIN Ar-Raniry, Ketua Dewan Pakar PB Inshafuddin, anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslin (ICMI) Orwil Aceh, dan Direktur Lembaga Studi Agama Masyarakat (LSAMA) Banda Aceh

OLEH M HASBI AMIRUDDIN, Guru Besar Islamic Studies UIN Ar-Raniry, Ketua Dewan Pakar PB Inshafuddin, anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslin (ICMI) Orwil Aceh, dan Direktur Lembaga Studi Agama Masyarakat (LSAMA) Banda Aceh

MENGIKUTI pesan-pesan yang pernah disampaikan dalam Alquran, ternyata kita umat Islam adalah umat terpilih, umat terbaik yang dilahirkan diantara manusia.

Tentang hal ini telah tercantum dalam Alquran: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, selama kamu menyuruh berbuat yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah….(Ali Imran: 110).

Dari ayat ini kita pahami bahwa Allah sendiri yang menyatakan bahwa umat Islam adalah umat terbaik dari umat umat lainnya.

Kenapa dianggap terbaik? Karena sebagai umat yang beriman kepada Allah (tu’ minu billah) umat Islam, umat paling banyak memberi manfaat bagi manusia.

Karena umat Islam suka menyampaikan nasihat dan cinta kepada kebaikan dan suka mencegah yang mungkar.

Mereka dengan penuh ikhlas melakukan dakwah, memberi pengajaran dan bimbingan kepada umat agar terus dalam kebaikan dan menjauhi segala larangannya.

Sifat dan sikap-sikap seperti inilah yang telah membuat umat Islam dianggap sebagai umat terbaik.

Mengajak dan mengajarkan orang lain berbuat baik dengan sendirinya dia sendiri akan lebih awal melaksanakannya sehingga sikap dan sifat baik itu telah menjadi karakternya, selalu dalam kebaikan dan menjauhi keburukan.

Demikian juga sebagai umat yang tu’minuna billah mengikuti perintah Allah agar menjadi umat terbaik, selain beramal makruf dan meninggalkan yang mungkar, berusaha meningkatkan kualitas ilmu pengetahuannya.

Karena hanya orangorang yang beriman dan berilmu pengetahuan yang akan diberi derajat tinggi oleh Allah Swt (Al-Mujadalah:11).

Baca juga: Pesan Idul Adha dari Arab Saudi, Serukan Umat Islam Kembali ke Al-Quran dan Sunnah Nabi

Baca juga: Jangan Salah Pilih, MUI Minta Umat Islam Hati-hati Dalam Memilih Lembaga Amil Zakat

Kedua unsur ini tidak boleh dipisahkan.

Orang yang akan tinggi derajatnya yaitu orang beriman dan berilmu.

Orang beriman saja tidak berilmu akan lemah, tidak dapat memimpin dunia.

Orang berilmu saja tidak beriman akan sering terjatuh pada tindakan curang yang menyebabkan masyarakat terzalimi.

Tentang ilmu apa yang harus dimiliki oleh umat Islam, hal ini telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-‘Alaq: 1-5, yaitu yang sudah tertulis dalam Alquran dan juga yang tidak tertulis, yaitu tentang alam semesta sebagai ciptaan Allah swt dan fenomenafenomenanya.

Dalam Alquran sendiri telah ada perintah untuk meneliti mengenai alam dan fenomenanya dalam banyak ayat.

Dalam sebuah ayat malah Allah Swt menjelaskan tentang perjalanan alam itu akan menjadi ilmu bagi ulul albab.

Ulul albab adalah ilmuwan yang suka berzikir dan berpikir dengan mengadakan studi-studi tentang ciptaan Allah swt yang pada akhirnya mengakui kebesaran Allah dengan Maha Rahman Rahim-Nya menciptakan alam ini untuk kepentingan umat-Nya.

Dengan menguasai ilmu termasuk ilmu teknologi, akan memudahkan mereka menguasai ekonomi, dan seperti biasanya orang yang kuat ekonomi akan menguasai politik.

Seperti inilah gambaran umat Islam di awal sejarah Islam.

Mereka bukan hanya kuat dalam ilmu tauhid, fikih dan tasawuf, tetapi mereka juga menguasai ilmu teknologi termasuk ilmu kedokteran.

Seorang ulama ketika itu, selain mampu menulis kitab fikih berjilid-jilid, mereka juga menguasai ilmu astronomi, ilmu kedokteran bahkan mampu merumuskan teori-teori filsafat sampai dikagumi oleh masyarakat non Muslim.

Seperti Ibnu Rusyd yang telah menulis sampai 8 jilid kitab fikih tingkat tinggi, menguasai ilmu matematik, astronomi dan kedokteran.

Teori filsafat Ibnu Rusyd telah mengagumkan orang Eropa sehingga dengan mengamalkan teori filsafat beliau mereka mampu bangun menjadi bangsa yang maju.

Baca juga: Prof Al Yasa Abubakar: Al-Qur’an Panduan Hidup Umat Islam

Orang Eropa itu maju adalah karena jasa-jasa ilmuwan Islam yang mengajarkan mereka berbagai ilmu pengetahuan.

Seperti ditunjukkan sejarah, orang-orang Eropa (Barat) ketika itu masih tergolong masyarakat tertinggal.

Baru dengan kedatangan umat Islam ke sana melalui Spanyol dan Sisilia, mereka belajar pada orang Islam melalui lembaga-lembaga pendidikan yang dibangun oleh ulama-ulama Islam.

Kurikulum Pendidikan Islam ketika itu tidak hanya terbatas pada ilmu tauhid, fikih dan tasawuf saja tetapi semua ilmu yang diterakan dalam Alquran lalu dirumuskan menjadi kurikulum dengan penyesuaian sesuai kebutuhan umat ketika itu.

Karena kehadiran umat Islam yang cerdas-cerdas di negeri mereka (Eropa) dan kemudian memelopori pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat ketika itu, masyarakat non Muslim menaruh hormat pada orang Islam.

Mereka merasa bangga kalau sudah mempunyai teman dari kalangan Muslim.

Mereka malah mengagumi pemimpin-pemimpin Muslim, selain cerdas mereka ikhlas dalam membangun negeri mereka sehingga mereka bersedia negaranya dipimpin oleh raja-raja Islam.

Eropa sempat berada di bawah pemimpin Islam selama empat ratus tahun.

Hanya kelalaian umat Islam selanjutnya membuat umat Islam harus keluar dari bumi Eropa.

Nah, yang menjadi pertanyaan, kenapa juga sekarang terlihat umat Islam tidak menjadi umat terbaik? Mungkin itulah karena umat Islam telah lalai, mereka tidak mengamalkan seperti perintah Allah yang disebut dalam ayat yang tersebut dalam surat Ali Imran tadi.

Seorang mufasir menyatakan bahwa apabila mereka meninggalkan hal-hal yang disampaikan pada ayat yang disebutkan tadi maka sifat terbaik akan hilang.

Misalnya tidak suka berbuat dan menyebarkan kebaikan.

Tidak mau menyampaikan sesuatu yang benar karena khawatir terganggu kenyamanan pribadi.

Malah bisa larut dengan kemaksiatan orang lain.

Apakah itu ucapan kebohongan atau ikut korupsi bersama teman, bersama atasan baik di kantor atau tempat lain, atau membiarkan kegiatan maksiat demi mendapat pendapatan yang lumayan.

Baca juga: Sosok Dika Eka, Pria yang Injak Al-Quran dan Tantang Umat Islam, Videonya Sengaja Disebar Istri

Hal seperti ini sudah merupakan meninggalkan perintah Allah.

Ketika inilah umat Islam tidak lagi menjadi umat terbaik.

Sehingga tidak dihormati oleh orang lain bahkan sering dihina oleh orang lain.

Agar tetap menjadi umat terbaik, sekarang kita harus kembali perkuat komitmen pada ajaran agama kita, agama Islam yang bercita-cita menciptakan rahmat bagi semesta alam.

Umat Islam harus suka bekerja keras sekaligus dengan cara yang cerdas.

Untuk menjadi pekerja cerdas maka kita harus memiliki pendidikan yang berkualitas dan dengan iman yang kuat.

Dalam hal ini pendidikan harus menjadi perhatian yang serius bagi umat Islam.

Jangan biarkan anak-anak terlantar atau berpendidikan yang tidak berkualitas.

Membiarkan anak-anak kita tidak memiliki pendidikan yang berkualitas seperti kenyataan sekarang ini, anak kita kalah bersaing dengan umat lain yang memiliki pendidikan yang lebih berkualitas.

Satu lagi yang amat penting adalah memahami, meyakini dan benar-benar mengamalkan salah satu syarat menjadi umat terbaik seperti dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 110 adalah tu’minu billah.

Para ahli tafsir, kata ini dihubungkan dengan ayat 103 yang terdapat dalam surat Ali Imran yaitu “Berpegang-teguhlah pada agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai”.

Jika umat Islam benarbenar teguh beriman itu berarti akan tetap menjaga kuat persaudaraan sesama seiman.

Tidak suka mencerca saudara sesamanya yang seiman.

Jika umat Islam kuat menjaga persaudaraan sesama, memiliki ilmu yang berkualitas akan memberi pengaruh pada kuat ekonominya dan dengan demikian seperti biasanya merekalah yang akan menguasai politik di mana-mana seperti yang telah ditunjukkan oleh umat Islam generasi awal. (hasbi_
amiruddin@yahoo.com)

Baca juga: Kemenag RI Imbau Umat Islam Gelar Shalat Gaib untuk Para Korban Tragedi Kanjuruhan di Jawa Timur

Baca juga: Jordania Tuduh Israel Provokasi Umat Islam, Ekstremis Yahudi Menyerbu Masjid Al-Aqsa

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved