Kesehatan

Benarkah Selaput Dara Miss V Robek dan Tidak Berdarah Pertanda Tidak Perawan? Ini Kata dr Boyke

Pendapat bahwa selaput dara adalah ukuran keperawanan seseorang. Sehingga robeknya selaput dara sering kali diidentikkan dengan tidak perawan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Pixabay
Ilustrasi - Benarkah Selaput Dara Miss V Robek dan Tidak Berdarah Pertanda Tidak Perawan? Ini Kata dr Boyke 

-Disclaimer: Artikel ini ditulis untuk kepentingan edukasi seks yang ditujukan pada usia 18 tahun ke atas-

Benarkah Selaput Dara Miss V Robek dan Tidak Berdarah Pertanda Tidak Perawan? Ini Kata dr Boyke

SERAMBINEWS.COM - Banyak orang beranggapan bahwa selaput dara atau miss V yang telah robek adalah tanda sudah tidak perawan.

Bagi sebagian besar wanita, selaput dara merupakan hal yang penting.

Pendapat bahwa selaput dara adalah ukuran keperawanan seseorang. Sehingga robeknya selaput dara sering kali diidentikkan dengan tidak perawan.

Kepercayaan bahwa selaput dara yang telah robek menandakan tidak perawan ini sepertinya sudah diyakini secara turun temurun.

Sebagian dari mereka menganggap jika selaput dara Miss V telah robek atau tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim, maka yang bersangkutan sudah tidak perawan, benarkah demikian?

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha mengungkap pandangannya terkait selaput dara Miss V yang telah robek saat hubungan intim.

Menurut dr Boyke yang kerap membagikan informasi seputar edukasi seksual ini mengatakan, ada beberapa penyebab yang membuat selaput dara pada Miss V robek.

Baca juga: Ungkap Pentingnya MPASI untuk Bayi, dr Boyke : Ibu Jangan Merasa ASI Saja Cukup, Anak Bisa Stunting!

Robeknya selaput dara seorang wanita tidak selalu karena berhubungan seksual.

"Robeknya selaput dara itu tidak selalu karena berhubungan seks," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM, Kamis (20/10/2022).

Namun, selaput dara juga bisa robek karena kebiasaan sehari-hari, seperti melakukan olahraga berat atau bahkan terjadi insiden kecelakaan.

"Jadi robeknya selaput dara bisa jadi karena sepeda, terbentur, menari balet, taekwondo dan semua olahraga berat terkadang bisa mengakibatkankan robekan," lanjutnya.

Tetapi perlu dicatat, robeknya selaput dara pada Miss V karena olahraga berat dan hubungan intim biasanya terlihat berbeda.

Menurut dr Boyke, jika robeknya selaput dara karena hubungan intim biasanya akan terlihat dengan jelas secara medis.

Baca juga: Buat Wanita Bingung, Benarkah Awal Menstruasi Menentukan Kapan Waktu Menopause? Begini Kata dr Boyke

"Kalau robeknya karena hubungan seks, robeknya amburadul, robeknya sampe ke dasar," kata dia.

Sementara robeknya selaput dara miss V karena kecelakaan atau melakukan aktivitas olahraga, bisa terlihat robekannya sedikit dan tidak sampai ke dasar selaput dara.

"Kalau robeknya karena aktifitas seperti tekwondo, balet kemudaian jatuh dari sepeda itu biasanya hanya tidak sampai amburadul, artinya hanya robek sedikit," imbuhnya.

Maka dapat disimpulkan, adalah mitos jika selaput dara yang telah robek menjadi pertanda seorang perempuan sudah tidak perawan.

Lantas apakah suami mengetahui kondisi selaput dara yang telah robek saat hubungan intim pertama kali?

Menurut dr Boyke, suami tidak akan tahu atau merasakan kondisi selaput dara yang telah robek pada Miss V.

Baca juga: Wanita Wajib Tahu! Benarkah Menyusui Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara? Begini Kata dr Boyke 

"Suami kalau bukan dokter ya gak ngerti, ini robeknya full 100 persen amburadul atau separuh-separuh, dia ga akan tahu, kan yang penting buat dia enak aja," lanjutnya.

Begitu juga saat berhubungan intim, robeknya selaput dara pertama kali saat berhubungan intim juga tidak harus ditandai dengan keluarnya bercak darah.

Pasalnya, ada selaput dara yang masih perawan juga tidak mengeluarkan darah karena pada saat berhubungan tidak sampai menyentuh pembuluh darah pada area miss V.

"Berdarah juga tidak selalu orang yang masih perawan itu berdarah, tergantung robekannya, kalau robekannya pada titik yang mengandung pembuluh darah, maka biasanya tidak akan berdarah padahal dia masih perawan," pungkas dr Boyke.

dr Boyke : Ini 5 Tips Menjaga Kebersihan Miss V Agar Selalu Sehat, Harum, Tidak Bau & Tidak Lembap

Berikut 5 tips menjaga kebersihan miss V atau organ intim wanita menurut seksolog dr Boyke.

Perawatan organ intim wanita sangat penting dilakukan untuk menjagga area miss V tetap sehat.

Tak hanya itu, organ intim yang selalu terawat dengan baik juga dapat mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan di area tersebut, seperti keputihan.

Miss V merupakan bagian penting dari sistem reproduksi wanita.

Jika tidak dirawat dan dibersihkan dengan baik, organ ini rentan mengalami masalah.

Bukan hanya itu, masalah atau penyakit pada miss V lainnya bisa saja merambat ke organ reproduksi.

Kali ini seksolog ternama, dr Boyke mengungkap 5 tips menjaga kebersihan miss V dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM pada Jumat (14/10/2022).

Tips merawat miss V ini diungkap dr Boyke mulai dari penggunaan bahan celana dalam hingga cara cebok yang benar sehingga tidak berisiko terkena penyakit.

1. Gunakan celana dalam katun

Membeli celana dalam tidak hanya mempertimbangkan warna dan bentuknya yang menggemaskan.

Tapi lebih dari itu, ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dalam memilih celana dalam demi menunjang kesehatan organ intim.

dr Boyke menganjurkan, sebaiknya beli dan gunakan celana dalam berbahan dasar katun.

Celana dalam katun dipercaya bisa menyerap keringat dengan sempurna pada area miss V sehingga tidak berisiko terhadap infeksi, termasuk jamur dan bakteri di organ intim.

dr Boyke juga tidak menganjurkan menggunakan celana dalam yang berbentuk seperti lingerie, celana dalam jenis ini tidak dapat menyerap keringat.

"Gunakanlah celana dalam yang bisa menyerap keringat yang pakai kain katun. Jadi gak usah kecentilan pakai celana dalam yang terbuat dari jaring-jaring (lingerie), pakailah celana dalam yang bisa menyerap kerngat," kata dr Boyke.

2. Cebok dari arah depan ke belakang

Cebok atau proses membilas organ intim dianjurkan dari arah depan ke belakang.

Menurut dr Boyke, jika cebok dari arah belakang ke depan, berisiko membawa kotoran dari dubur ke vagina sehingga menimbulkan penyakit.

"Kalau cebok, gunakanlah semprotan yang berasal dari depan ke belakang," katanya.

Selain itu, penting juga memperhatikan kondisi kebersihan kamar mandi.

Sebaiknya gunakan toilet jongkok daripada toilet duduk.

Penggunaan toilet duduk dipercaya lebih sehat karena tidak menyentuh bagian-bagian pada tubuh, seperti paha atau bokong sehingga daerah itu menjadi bersih.

Namun, jika Anda ingin menggunakan toilet duduk untuk proses pembuangan, maka sebaiknya semprotkan permukaan atas kloset dengan antiseptik dan tisu basah.

Toilet duduk yang kotor bisa berisiko menularkan penyakit kelamin bahkan menjadi penyebab kanker.

"Inget loh 15-20 persen daripada penyakit kelamin atau penyakit yang bisa kanker, itu sering kali ditularkan oleh toilet yang kotor," imbuh dr Boyke.

3. Tidak menyemprotkan parfum pada area miss V

Bagi sebagian wanita, penggunaan parfum Miss V dinilai dapat menghilangkan aroma tak sedap pada area kewanitaan dengan menyemprotkan parfum pada organ intimnya.

Namun ternyata hal ini tidak dianjurkan karena dapat membahayakan area miss V.

Lagi pula, Miss V sudah memiliki aroma khasnya tersendiri, jadi wanita tidak perlu menggunakan parfum.

"Disitu memang wanginya sudah khas jadi tidak perlu semprot minyak si nyong-nyong kek, mau apa kek, jadi aneh," katanya.

Selain itu sambung dr Boyke, menyemprotkan parfum pada miss V dapat menyebabkan iritasi dan hilangnya bakteri baik pada miss V sehingga mengundang munculnya berbagai kuman.

4. Bulu Miss V jangan dicukur gundul

Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.

Mereka merasa risih dengan kehadiran bulu kemaluan sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.

Padahal bulu kemaluan penting sekali menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Keinginan untuk merawat bulu kemaluan ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.

dr Boyke mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.

Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.

Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.

Sebaiknya, bulu miss V dicukur sedikit saja, lebih sehat ketimbang dibabat habis atau dicukur sampai gundul.

"Jangan dicukur gundul, karena rambut di situ bisa menyaring kotoran dan udara atau apapun yang masuk ke situ, bulu itu menyaring segala sesuatu sebelum masuk kesitu sehingga bisa lebih bersih," kata dia.

dr Boyke juga menganjurkan jika hendak membilas miss V, sebaiknya gunakan sabun khusus untuk area miss V atau sabun bayi yang tidak berbahaya bagi kulit.

"Kemudian kalau sudah cebok gunakanlah sabun yang lembut, yang artinya sabun bayi," katanya.

Jika Anda seorang istri dan melakukan hubungan intim, dianjurkan setelah berhubungan segera membilasnya demi menjaga kebersihan organ intim.

"Setelah hubungan seks, dicuci, kan dia udah masuk ke dalam spermanya, ga perlu dikepit," tuturnya.

5. Jangan gunakan celana ketat saat tidur

Saat tidur, tidak dianjurkan menggunakan celana ataupun celana dalam yang ketat.

dr Boyke menganjurkan, sebaiknya gunakan celana tidur yang kendur atau anda juga bisa menggantinya dengan daster hingga rok.

Untuk penggunaan celana dalam, gunakan celana dalam berbahan dasar katun.

Penggunaan celana dalam dan celana tidur yang ketat dapat berisiko membuat lecet area organ intim.

"Tetap pakai celana dalam yang katun, pakai daster sehingga anginnya ada tetap kering, kalau pakai yang ketat-ketat itu bisa lecet di daerah selangkangannya," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved