Berita Kesehatan
Obat Sirup Bahayakan Ginjal, Daun Jabon Ternyata Ampuh Obati Demam Tinggi, Simak Cara Penggunaannya
Khaliyah mengaku sudah menggunakan jabon sebagai obat demam panas tinggi dan masuk angin, dan sakit perut sejak dari nenek moyang.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Masyarakat Indonesia kini dihebohkan berita Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang telah melarang penjualan obat sirup anak-anak sebagai upaya pencegahan gangguan ginjal akut misterius.
Seiring dengan hal tersebut, masyarakat juga dibingungkan alternatif obat manakala anak mereka demam atau sakit.
Nah, untuk masyarakat terutama kaum ibu tak perlu bingung saat ada anak sedang dilanda demam seperti panas tinggi dan masuk angin karena alternatif obat tradisional yang ampuh yaitu jabon.
Jabon dalam bahasa Singkil disebut kalampeyan ini dikenal para orang tua sebagai obat ampuh demam tinggi dan masuk angin.
Seperti disampaikan Khaliyah, salah seorang warga yang secara turun temurun memakai daun jabon untuk pengobatan tradisional.
Khaliyah mengaku sudah menggunakan jabon sebagai obat demam panas tinggi dan masuk angin, dan sakit perut sejak dari nenek moyang.
Baca juga: Meski Sudah Minta Tarik, BPOM Belum Bisa Simpulkan Keterkaitan Obat Sirup dengan Gagal Ginjal Akut
Hingga sekarang, Khaliyah masih menggunakan daun jabon atau kalampeyan sebagai obat manakala ada anak atau cucunya yang sakit.
Daun jabon ini, kata Khaliyah, ampuh menurunkan panas tinggi dan mengatasi masuk angin.
Daun yang digunakan adalah bagian pucuk berwarna kemerahan atau kuning muda.
Cara pemakaian, daun jabon dilayukan di atas api, lalu diikatkan pada perut dan punggung dengan kain gurita.
Biasanya, kata Khaliyah, untuk demam panas bisa sembuh dalam beberapa kali penggunaan atau paling lama dua malam.
Salah satu ciri penggunaan daun jabon itu serasi atau manjur, biasanya dalam hitungan jam langsung rapuh seperti kerupuk.
Baca juga: Waspada Gagal Ginjal Akut, Ini Solusi Pengganti Parasetamol Jika Anak Demam
Kalau sudah rapuh seperti kerupuk, lanjut Khaliyah, berarti sebagai petanda manjur dan teruskan beberapa kali lagi.
Namun jika ternyata hingga beberapa jam tetap lembek alias tidak rapuh, berarti bukan demam biasa dan harus ke dokter.
"Tapi kalau sudah ditempelkan ke perut dan punggung berjam-jam tidak mau rapuh, berarti tidak mujarab dan tak perlu diteruskan," terang Khaliyah
Berdasarkan penelusuran Serambinews.com di situs Wikipedia, jabon dalam bahasa latin disebut Neolamarckia cadamba.
Jabon yang dijadikan obat tradisional itu adalah jabon merah dengan aroma terapi.
Jabon adalah sebuah pohon yang tumbuh di wilayah Asia.
Baca juga: Daun Pepaya Bermanfaat untuk Kesehatan: Obati Demam Berdarah, Tingkatkan Sensitivitas Insulin
Pohon ini terdapat di wilayah Asia Selatan hingga Papua Nugini.
Di Indonesia, pohon ini juga dikenal sebagai jabun, kelampayan, empayang, atau worotua.
Pohon ini sangat dikeramatkan oleh umat Hindu di India.
Pada artikel lain disebutkan, bahwa di India jabon ini juga digunakan untuk bahan obat-obatan.
Di India, ekstrak daun Jabon memiliki khasiat obat untuk mengobati penyakit kulit, pengurang rasa sakit, pembersih, dan penyembuhan luka (Mishra dan Siddique 2011, Chandrashekar dan Prasanna 2009) sebagaimana disadur dari http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73969.
Penelitian terakhir menyebutkan bahwa daun dan kulit Jabon memiliki khasiat sebagai obat antimalaria (Acharrya et.al 2011; Mishra dan Siddique 2011; Chandrashekar dan Prasanna 2009).
Baca juga: Aduh! Jumlah Pasien Anak Melonjak Tajam di RSUD-YA Tapaktuan, Dominan Diserang Demam dan Flu
Penelusuran pustaka menunjukkan belum ada penelitian ilmiah mengenai khasiat obat dari Jabon yang tumbuh di Indonesia.
Menurut Fengel dan Wegener (1995), perbedaan tempat tumbuh dapat mempengaruhi jenis dan komposisi zat ekstraktif.
Untuk itu, penelitian potensi zat ekstraktif yang diekstrak dari limbah tebangan pohon Jabon, seperti bagian daun dan kulitnya sebagai obat antimalarial, perlu dilakukan.(*)