Berita Langsa

Pj Gubernur Aceh Naik Ke Puncak Tower Manggrove Forest Park Langsa

Usai meninjau Pelabuhan Kuala Langsa, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki bersama rombongan naik ke puncak Tower Mangrove Forest Park Langsa

Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ZUBIR
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Pj Wali Kota Langsa Ir. Said Mahdum Majid, Kapolres Langsa AKBP Agung Kanigoro, SH, SIK, MH, Dandim 0104/Atim Letkol Inf Agus Al Fauzi, Kajari Langsa, Viva Hari Rustaman, SH, saat berada di puncakTower Manggrove Forest Park Langsa. 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Usai meninjau Pelabuhan Kuala Langsa, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki bersama rombongan, didampingi Pj Wali Kota Langsa, Ir Said Mahdum Majid serta Forkopimda, naik ke puncak Tower Mangrove Forest Park Langsa.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, menjelaskan, sebenarnya lokasi wisata mangrove ini bukan ditutup, tapi sakarang tinggal menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup (LHK)RI.

Karena ada seluas 115 hektare hutan di kawasan Kuala Langsa ini masuk dalam kawasan lindung yang dilindungi oleh negara.

Jadi supaya objek wisata ini bisa digunakan (dimanfaatkan) lagi oleh pemerintah setempat, maka kini menunggu izin dari Kementrian LHK tersebut. 

Dikatakan Achmad Marzuki, saat ini tinggal 1 rekomendasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPTMPT) Aceh, dan rekomendasi itu sudah dikirim ke Kementerian LHK.

Baca juga: Pj Gubernur Aceh Sebut Alur Pelabuhan Kuala Langsa Akan Dikeruk, Harapkan Dapat Segera Beraktivitas

Jika izin ini turun, maka kawasan Objek wisata hutan manggrove Kuala Langsa sudah bisa digunakan lagi sebagai objek wisata daerah setempat yang selama ini di bawah pengelolaan Pemko Langsa.

Selama ini di kawasan hutan bakau Kuala Langsa ini, diketahui Pj Gubernur bahwa terus-menerus ditanami pohon mangrove, baik oleh Pemko Langsa, Kepolisian, TNI, DPRK, komunitas lingkungan, dan juga berbagai pihak lainnya. 

Aktivitas penanaman manggrove ini tentunya selain terus terjaganya keberadaan ekosistem pohon bakau, hal itu juga bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat yang ada di sekitar.

Karena seperti yang ia ketahui bahwa setiap adanya penanaman pohon di area ini, bibit manggrove disediakan oleh warga sekitar yang telah mereka semai atau sediakan. 

Ini Disampaikan Pj Wali Kota Kepada Pj Gubernur Aceh 

Pj Wali Kota Langsa, Ir. Said Mahdum Majid, menyampaikan berbagai persoalan dihadapi kepada Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, tentang rencana Pemko Langsa mengaktifkan aktivitas ekspor dan impor di Pelabuhan Kuala Langsa.

Persoalan utama, sebut Pj Wali Kota kepada Pj Gubernur Aceh, wajib atau harus dilakukannya pengerukan atas dangkalnya alur di Pelabuhan Kuala Langsa ini.

Karena saat ini dangkalnya alur masuk ke pelabuhan, aktivitas ekspor dan impor di Pelabuhan Kuala Langsa ini belum bisa berjalan.

Sebab bobot angkut kapal yang bisa masuk ke Pelabuhan Kuala Langsa ini masih cukup terbatas.

Artinya, kapal ukuran atau muatan besar belum bisa masuk ke pelabuhan, sebab kandas di alur pelabuhan Kuala Langsa ini yang masih dangkal.  

Baca juga: Atasi Peredaran Obat Sirup Dilarang Kemenkes, Polres Pidie Sidak Apotek

Sementara itu, jelas Said Mahdum, sudah ada komitmen pengusaha lokal Langsa H. Sofyan Pakeh yang akan berkerja sama dengan investor luar berinvestasi atau melakukan ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa ini.

Pengusaha itu sudah siap membangun tangki CPO di Pelabuhan Kuala Langsa ini dan sudah siap menyediakan lahan 15 hektar di kawasan pelabuhan guna dibangun tangki CPO itu.  

Tetapi asalkan, alur masuk Pelabuhan Kuala Langsa ini dikeruk, supaya kapal pengangkut CPO bisa masuk ke Palabuhan Kuala Langsa tersebut. 

Selain itu, termasuk pengusaha ekspor ikan yang juga sudah siap melakukan aktivitas ekpor melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini, apabila memang alur pelabuhan dilakukan pengerukan. 

"Sudah ada komitmen pengusaha itu untuk membangun tangki CPO di pelabuhan ini, mereka butuh 15 hektar lahan yang telah kita sediakan di sini, asalkan alur ke palabuhan dikeruk agar bisa masuk kapal nantinya," tutup Pj Wali Kota.

Pelindo Sedang Lakukan Proses Pengerukan 

PT Pelindo saat ini sedang memproses pengerukan alur masuk Pelabuhan Kuala Langsa yang terjadi Pendangkalan, sehingga kapal bobot besar tidak bisa masuk ke pelabuhan itu.

Hal tersebut disampaikan GM PT Pelindo Lhokseumawe, Joni Utama, yang ikut hadir saat Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, meninjau Pelabuhan Kuala Langsa, Sabtu (22/10/2022) sore tadi.

"Pengerukan alur Pelabuhan Kuala Langsa saat ini sudah dalam proses," ujar Joni sembari mengatakan bahwa Pelabuhan Kuala Langsa berada di bawah PT. Pelindo Lhokseumawe. 

Joni mennambahkan, persoalan itu sebelumnya sudah pernah dievaluasi sekitar tahun 2019, namun setelah merger sebenarnya perlu evaluasi saja.

Yaitu apakah beban biaya pengerukan Pelabuhan Kuala Langsa ini di Pelindo atau di Perhubungan, karena jasa labuh dipungut Perhuhungan.

Kemudian alur Pelabuhan Kuala Langsa ini juga belum ditetapkan sebagai alur pemanduan oleh Kementerian Perhubungan. 

Nah, dengan adanya permintaan Pj Gubernur Aceh ke Kementerian Perhubungan, lalu Menteri Perhubungan menghuhungi Pelindo agar melakukan kajian pengerukan alur Pelabuhan Kuala Langsa ini. 

Berapa hari lalu internal Pelindo juga sudah duduk rapat membahas tentang pengerukan alur di Pelabuhan Kuala Langsa tersebut.

Baca juga: UTU dan Mahkamah Konstitusi Bangun Kerjasama

Saat ini sedang dibuat kajian kembali oleh Pelindo, apakah pengerukan alur Pelabuhan Kuala Langsa ini akan dilakukan 7 meter LWS atau 9 meter LWS. 

Barulah itu nanti dilengkapi persyaratan-persyaratan untuk dilakukan pengerukan, diantaranya persyaratan lelang, dokumen, dan kajian Amdal.

Setelah itu dilengkapi, barulah kemudian dibawa ke manajemen direksi, dan nantinya di menejemen direksi Pelindo barulah diputuskan. 

Sementara terkait pasir yang dikeruk akan dibawa kemana, dikatakan Joni bahwa Pelindo akan berkordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kuala Langsa

Pj Gubernur Sebut Alur Pelabuhan Akan Dikeruk

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Sabtu (22/10/2022) meninjau langsung Pelabuhan Kuala Langsa yang direncanakan akan diaktifkan kembali sebagai pelabuhan ekspor dan impor.

Kedatangan Pj Gubernur disambut Pj Wali Kota Langsa Ir. Said Mahdum Majid, Kapolres Langsa AKBP Agung Kanigoro, SH, SIK, MH, Dandim 0104/Atim Letkol Inf Agus Al Fauzi, Plt Sekda Kota Muhammad Darpian, ST, Ketua DPRK Langsa Maimul Mahdi, S.Sos, GM Pelindo Lhokseumawe, Joni Utama, pengusaha H. Sofyan Pakeh, dan sejumlah pengusaha lainnya. 

Ikut mendampingi Pj Gubernur Aceh,  Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal,  T Adi Darma sebagai Kepala Biro Umum Setda Aceh. T Adi Darma, Staf Khusus Pj Gubernur, Syukri Rahmat, Jubir Penerintah Aceh, Muhammad MTA.  

Pj Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki, dalam kesempatan itu, mengatakan, pada Agustus 2022 lalu dirinya sudah menemui Menteri Perhubungan dan Dirut Pelindo tentang pengerukan di Pelabuhan Kuala Langsa untuk aktivitas ekspor.

"Surat dari Kementerian Perhubungan sudah ke Pelindo, saat ini kita tinggal tunggu kapan pengerukan alur masuk ke Pelabuhan Kuala Langsa ini dimulai," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Jaksa Bidik Proyek Tower Manggrove Langsa yang Diresmikan Menparekraf

Ahmad Marzuki juga berharap setelah nantinya alur masuk di Pelabuhan Kuala Langsa selesai dikeruk, aktivitas ekspor dan impor di Pelabuhan Kuala Langsa ini dapat dimulai.

Dia menyampaikan, pengerukan terakhir pelabuhan ini seperti yang disampaikan Pj Wali Kota Langsa dilakukan pada tahun 80-an silam, jadi sedimentasinya disitu termasuk lambat.

"Maka jika dikeruk sekarang lebih dalam lagi, diperkirakan 50 tahunan lagi nanti alur masuk Pelabuhan Kuala Langsa tersebut masih bisa digunakan," terang Ahmad Marzuki. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved