Capres 2024
Tak Hanya PDIP, Apa Jokowi Sindir NasDem Usung Anies soal Sembrono Pilih Capres Dalam HUT Golkar?
PDIP merupakan salah satu partai yang menyindir NasDem usai mendeklarasikan Anies Baswedan. Jokowi mulai terang-terangan lakukan hal yang sama?
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - PDIP merupakan salah satu partai yang menyindir NasDem usai mendeklarasikan Anies Baswedan. Jokowi mulai terang-terangan lakukan hal yang sama?
Diketahui Presiden RI Jokowi menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Dalam sambutannya, beberapa narasi dinilai menyindir NasDem yang baru saja mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Salah satunya soal menentukan capres dan cawapres yang akan diusung oleh Partai Golkar pada pilpres mendatang.
"Saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan.
Kemudian disinggung juga soal tokoh yang dipilih nantinya merupakan sosok yang benar.
"Saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang benar, silakan terjemahkan sendiri," tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar jangan sembarangan menentukan pemimpin yang akan diusung ke depan.
"Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden," kata Jokowi.
Baca juga: Disindir PDIP Lepas Biru, NasDem Sebut Politik Kebencian dan Cara Berpikir Amat Sempit
Dinilai Sindir NasDem usai Deklarasi Anies
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, kalau membaca secara umum pernyataan Jokowi soal Golkar jangan mengusung capres sembrono, jelas ada kaitan dengan NasDem dan deklarasi Anies.
Beberapa maknanya yang dapat ditarik usai pernyataan Jokowi jangan sembrono mengusung capres dan cawapres.
Pertama, jangan sampai jagoan yang diusung oleh Golkar adalah sosok yang berbeda secara diametral (terpisah) dengan Jokowi saat ini.