Politik

Disindir PDIP Lepas Biru, NasDem Sebut Politik Kebencian dan Cara Berpikir Amat Sempit

Disindir PDIP lepas biru dari pemerintahan Jokowi, NasDem sebut pernyataan itu sebagai politik kebencian dan cara berpikir amat sempit.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Instagram @adityawilly
Disindir PDIP lepas biru dari pemerintahan Jokowi, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebut pernyataan itu sebagai politik kebencian dan cara berpikir amat sempit. 

SERAMBINEWS.COM - Disindir PDIP lepas biru dari pemerintahan Jokowi, NasDem sebut pernyataan itu sebagai politik kebencian dan cara berpikir amat sempit.

Diketahui sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan sindiran ke NasDem usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.

Dalam narasinya, Hasto mengumpamakan NasDem seperti bendera Belanda yang dilepas birunya oleh para pejuang dahulu.

"Para pejuang kita, ada bendera Belanda, birunya dilepas," ucap Hasto dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Selasa (11/10/2022).

"Dan ternyata birunya juga terlepaskan dari pemerintahan pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," tambahnya.

 

 

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyesalkan pernyataan Hasto Kristiyanto karena semestinya partai membangun suasana politik yang suka ria dan suka cita.

Sebab menurutnya perbedaan adalah sebuah keniscayaan karena partai dibuat memang untuk saling berkompetisi satu sama lain.

"Kita kadang-kadang hal yang gak gatal digaruk, kita tidak terbiasa dengan perbedaan-perbedaan pilihan," ucap Willy dilihat dari tayangan Kompas TV, Selasa siang.

Baca juga: Sindrian PDIP soal Lepas Biru dari Jokowi, NasDem Nilai sebagai Narasi Politik Rendahan

"Ini yang kemudian mencoba politik adu domba, politik kebencian, ini cara berpikir yang amat sempit," tambahnya.

Ketua DPP NasDem itu meminta semua pihak harus lebih dewasa berpolitik ketimbang melakukan proses sindiran-sindiran terbuka seperti ini.

"Kalau ada yang gak pas, dalam rapat koalisi ya disampaikan saja, kenapa kemudian harus disindir yang lain gak disindir yang ini disindir, berarti ada kebencian," ucap Willy.

"Kalau orang gak suka, kalau orang dengki, kalau orang benci itu susah kita subjektifitas diaturnya," tambahnya.

Baca juga: Elite Demokrat Ingin Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, NasDem Bebaskan Anies Baswedan Pilih Cawapres

Dianggap Tak Hargai Perbedaan Politik

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved