Kilas Balik Pengakuan Bharada E Soal Kematian Brigadir J: Sempat Ikuti Skenario Sambo, Kini Menyesal
Berikut kilas balik pengakuan Bharada E soal kasus kematian Brigadir J. Sempat ikuti skenario Ferdy Sambo, kini Bharada E mengubah keterangannya.
Dilansir Tribunnews.com, Bharada E melepaskan tembakan sebagai upaya melindungi diri dari Brigadir J.
Sementara, Brigadir J melepaskan tujuh tembakan, tetapi tak ada satupun yang mengenai Bharada E.
Tak hanya itu, Bharada E awalnya juga mengaku hanya dirinya yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pilih Ubah Keterangan

Saat menjalani pemeriksaan pada 26 Juli 2022, Bharada E memilih mengubah keterangannya.
Mantan kuasa hukumnya, Muhammad Burhanuddin, memastikan tidak ada baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J.
"Tidak terjadi tembak-menembak," ujar Boerhanuddin, dalam wawancara di program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, dilansir Tribunnews.com, Senin (8/8/2022).
Ketika awal kasus penembakan Brigadir J diungkap ke publik, Bharada E dikatakan melepaskan lima tembakan yang semuanya berhasil mengenai korban.
Sementara, Brigadir J melepaskan tujuh tembakan, tetapi tak ada satupun yang mengenai Bharada E.
Faktanya, menurut pengakuan Bharada E baru-baru ini, proyektil yang ada di rumah dinas Ferdy Sambo hanya rekayasa.
Menurut Burhanuddin, rekayasa itu dibuat untuk membuat alibi seakan terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J.
"Adapun proyektil atau apa yang di lokasi katanya alibi, jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak kiri kanan itu. Bukan saling baku tembak," ungkap Burhanuddin, dilansir Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Bharada E mengaku melepaskan tembakan pada Brigadir J karena mendapat perintah.
"Bharada E dapat perintah menembak (Brigadir J,red)," kata Muhammad Burhanuddin, Senin (8/8/2022), saat dikonfirmasi Tribunnews.com.
"Bharada E menembak karena perintah dan tekanan," tegasnya.