Kemiskinan

Potret Kemiskinan di Bireuen, Fatimah Hidup di Gubuk Bocor Beratapkan Rumbia Berdinding Tepas

Fatimah yang memiliki satu anak kecil lainnya bernama Nur Sabila berusia empat bulan terlihat pasrah dengan kondisi rumah mereka saat ini. Pertapakan

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/YUSMANDIN IDRIS
Satu unit rumah tidak layak huni di Dusun Sejati, Desa Krueng Juli Timu, Kuala Bireuen, setiap hujan keluarga tersebut basah karena atap bocor dan dinding dari tepas juga rusak. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Setiap hujan hujan turun, keluarga Saifullah (31) warga Dusun Sejati, Desa Krueng Juli Timu, Kuala Bireuen kalang kabut memindahkan barang agar tak basah. Pasalnya rumah yang mereka tempati atapnya bocor, dinding juga rusak. Anaknya selalu bertanya kapan ada rumah lain.

“Setiap hujan, Muhammad Nufal (7) selalu bertanya kapan mak ada rumah lain, ini ngak bisa tidur dan basah semua,” ujar Fatimah (27) istri dari Saifullah salah satu keluarga yang menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Dusun Sejati, Desa Krueng Juli, Timu, Kuala Bireuen menirukan arapan anaknya agar mereka memiliki rumah lain kepada Serambinews.com, Minggu (23/10/2022).

Saat mendengar pertanyaan demikian, Fatimah maupun Saifullah hanya mengurut dada dan menjawab belum ada uang untuk membangun rumah lain. Amatan Serambinews.com di rumah yang ditempati keluarga tersebut, dindingnya sebagian dari papan dan sebagian dari tepas dengan kondisi sudah lapuk dan bolong-bolong,
atapnya dari daun rumbia juga bolong-bolong dan tembus ke langit.

Tata Penanggulangan Kemiskinan dan Lainnya, 271 Petugas Regosek Kota Langsa Mulai Lakukan Pendataan

Kamar tidur juga berdinding tepas sudah lapuk dan dipasang kain spanduk agar tidak terlihat kamar tidur yang ukurannya 2 x 2 meter, peralatan rumah tangga tidak ada sama sekali, ruang tamu lembab karena baru turun hujan.

“Saat hujan kami basah semua, hujan deras tidak bisa tidur sama sekali,” ujar Fatimah. Sementara itu suaminya bekerja serabutan dan saat ini menjadi kernet alat berat di Lhokseumawe. Anaknya bernama Muhammad Nufal tercatat sebagai murid kelas I MIN Cot Batee, Kuala Bireuen dan setiap hujan selalu bertanya kapan ada rumah lain.

Fatimah yang memiliki satu anak kecil lainnya bernama Nur Sabila berusia empat bulan terlihat pasrah dengan kondisi rumah mereka saat ini. Pertapakan rumah yang ditempati mereka merupakan tanah wakaf milik desa dan memang berencana membangun rumah lain, namun belum ada uang. Beberapa waktu lalu, becak barang rangkanya terpaksa dijual karena tidak ada uang, sedangkan sepeda motor masih ada.

PBB Targetkan Kemiskinan Ekstrem Berakhir Pada 2030 dan Pendidikan Berkualitas Bagi Semua Anak

Fatimah mengatakan, mereka sudah membeli lokasi tanah lain untuk membangun rumah lain, namun lagi-lagi terkendala belum ada biaya. Amatan Serambinews.com di lokasi tanah milik mereka sudah didirikan seperti gubuk kecil, lima kayu ukuran 3 x 4 sudah ada, satu tiang dari besi bulat sudah berdiri, atap dari seng bekas juga belum siap.

“Kami baru sanggup membeli kayu untuk tiang saja, itupun kayu kecil-kecil,” ujar Fatimah. Beberapa waktu lalu, tim Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Bireuen elakukan verifikasi terhadap 400 unit rumah yang akan dibangun tahun depan, usulan dari Kuala sebanyak 11 unit, namun belum dapat dipastikan apakah rumah milik Saifullah yang ditempati bersama istri dan dua anaknya ikut diverifikasi.

Kadis Perkim Bireuen, Fadli ST MSM kepada Serambinews.com, Senin (24/10/2022) setelah mendengar dan melihat kondisi rumah mengaku akan segera melihat secara dekat kondisi rumah tersebut.

”Kalau belum diverifikasi akan kita kunjungi dan melihat secara dekat, apakah layak dibantu bangun baru tahun depan atau bantuan biaya rehab akan dibahas bersama tim nantinya,” ujar Fadli.(*)

Polres Sidak Apotek di Lhokseumawe, Jangan Resepkan Obat Sirup

Banda Aceh Juarai Anugerah Guru Berprestasi Aceh 2022, Guru Labschool Diumrahkan

Inilah Browning Hi Power Kaliber 9 mm, Senjata yang Dibawa Perempuan saat Terobos Istana Negara

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved