Berita Jakarta
Badai PHK Makin Nyata, Bisnis Alas Kaki dan Garmen Korban Selanjutnya
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap badai pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berdampak ke sektor bisnis garmen
Itu kan tugas pemerintah memberantas," tutupnya.
Dia berharap ada kebijakan dari pemerintah juga untuk bahu-membahu menghindari masalah tersebut.
Ada beberapa permintaan pengusaha agar bisa dibantu mengatasi PHK.
"Kita tidak mungkin terus menerus mempertahankan pekerja saat nggak ada orderan atau nggak ada kerjaan.
Untuk mengurangi masalah PHK, kepada pemerintah kita meminta ada satu kebijakan untuk mengurangi jam kerja ada payung hukum untuk itulah.
Tetapi sistemnya no work no pay," lanjutnya.
Walaupun ada kekhawatiran berkaitan dengan badai PHK, Anton mengatakan tidak semua sektor bisnis di Indonesia mengalami masalah.
Baca juga: Lagi Verifikasi Berkas Lamaran CPNS, Wanita Pegawai Kemenkop Malah Perkosa 4 Rekan Kerjanya
Ia menyebut banyak sektor juga yang mengalami pertumbuhan, mulai dari batu bara, sawit, dan ekspor mobil.
"Jadi tidak bisa digeneralisasi seakan-akan memang semua bermasalah ada juga tumbuh baik dan ada juga yang belum beruntung karena situasi dunia," tutupnya.
Sudah Enam Perusahaan
Sampai saat ini, setidaknya sudah ada 6 perusahaan yang mengumumkan PHK karyawan.
Tiga perusahaan pada September lalu, dan tiga perusahaan lagi pada Oktober ini.
Shopee Indonesia menjadi perusahaan pertama yang melakukan PHK karyawannya.
Perusahaan mengumumkan pada September 2022 kemarin.
Kabarnya cukup banyak karyawan yang terdampak dari PHK ini.
Setelah pengumuman Shopee Indonesia, selang beberapa hari, Tokocrypto melakukan PHK besar-besaran.
Perusahaan startup yang membuka platform perdagangan aset kripto melakukan PHK pada 45 orang.
Tokocrypto melakukan perubahan strategi bisnis, salah satunya dengan mengurangi 20