Feature

Kisah Mawi Sang Penjagal yang Membantai 150 Harimau dan Memakan Dagingnya demi Bertahan Hidup

Di sana orang dimakan harimau, sisa paha saja dan ditaruh di atas batu itu. Lalu, warga meminta saya melindungi kampung

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/LINGKAR INISIATIF VIA BBC
Mawi memegang senjata api dan sling baja yang digunakan untuk membunuh harimau. 

SERAMBINEWS.COM - "Saya telah membunuh harimau kurang lebih 150 ekor. Boleh dibilang saya adalah mantan pemburu terbanyak yang masih hidup di sini," katanya kepada BBC di Sarolangun, Jambi, Jumat (5/8/2022), setelah melalui lima jam perjalanan mobil dari Kota Bengkulu.

Mawi, nama lelaki itu adalah seorang penjagal harimau dari tahun 1971 hingga akhirnya berhenti di akhir tahun 2017.

Terbanyak, dalam satu bulan, dia pernah membunuh enam harimau. Bahkan, dalam satu tahun sekitar 20 ekor harimau tewas di tangannya.

Harimau Mangsa Sapi di Aceh Timur, Warga Punti Payung Diimbau Waspada

Apa buktinya? Mawi menjawab, "Jika tidak percaya, silakan tanya orang-orang kampung dan saya jelaskan semua yang saya tahu," ujar dia.

Tim BKSDA melepasliarkan harimau Sumatera, di kawasan hutan lindung Reko, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues, Selasa (18/10/2022).
Tim BKSDA melepasliarkan harimau Sumatera, di kawasan hutan lindung Reko, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues, Selasa (18/10/2022). (IST)

Dengan lancar Mawi menjelaskan sebagian besar pengalamannya. Ia merinci nama pembeli, tempat penjualan, hingga proses memburu dan menguliti harimau.

"Saya menjual kulit, tulang, dan taring harimau dari harga Rp 30.000 hingga terakhir Rp 17 juta," ujarnya sambil menyebut nama-nama oknum dari wilayah Sumatera Selatan, Jambi, hingga Bengkulu.

Terakhir kali di tahun 2017, Mawi menjual kulit, tulang, hingga taring harimau ke seseorang dari Curup, Bengkulu.

"Orang yang mau harimau banyak sekali. Terakhir, ada petugas yang melarang berburu dan melindungi harimau, malah membeli dari saya," kata Mawi.

Dua Pembunuh Harimau Sumatera Divonis Penjara 16 Bulan

Mawi telah menjual hasil buruannya kepada beberapa pengepul dan toko yang ada di Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Jambi.

HARIMAU Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang selama ini berkonflik dengan manusia berhasil ditangkap di Desa Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Senin (25/7/2022)
HARIMAU Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang selama ini berkonflik dengan manusia berhasil ditangkap di Desa Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Senin (25/7/2022) (Dokumen BKSDA Aceh)

Biasanya, dia merendam kulit harimau dalam spiritus agar tidak busuk lalu dibawa ke pembeli.

Awal mulai menjadi jagal harimau

Keesokan harinya, Sabtu (6/8/2022), BBC mengikuti Mawi, beberapa mantan pemburu lain, dan perwakilan dari LSM Lingkar Inisiatif, lembaga yang fokus dalam kegiatan konservasi satwa langka dilindungi di wilayah TNKS dan sekitarnya.

Rombongan kemudian tiba di Desa Muara Kuis, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, yang menjadi titik awal patroli sapu jerat ke hutan.

Di sini, Mawi dan teman-temannya sehari-hari mencari ikan untuk diasap sebagai alternatif penopang hidup usai berhenti berburu.

Gangguan Gajah, Harimau sampai Pertashop - LIVE UPDATE ACEH Rabu (28/9/2022)

Dengan menggunakan kapal kayu selebar satu meter, Mawi mengajak rombongan menyusuri sungai memasuki kawasan penyangga TNKS.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved