Internasional
Ribuan Pekerja Asing Diusir dari Ibu Kota Qatar Jelang Piala Dunia 2022
Qatar telah mengosongkan blok apartemen yang menampung ribuan pekerja asing di daerah yang sama di pusat ibu kota Doha
DOHA - Qatar telah mengosongkan blok apartemen yang menampung ribuan pekerja asing di daerah yang sama di pusat ibu kota Doha, yang jadi tempat para penggemar sepak bola berkunjung dan tinggal selama Piala Dunia.
Dengan kata lain, para pekerja asing telah diusir dari rumah mereka.
Dilansir dari Reuters, mereka mengatakan lebih dari selusin bangunan telah dievakuasi dan ditutup oleh pihak berwenang.
Hal ini memaksa sebagian besar pekerja Asia dan Afrika untuk mencari tempat berlindung lain, termasuk tempat tidur di trotoar di luar salah satu bekas rumah mereka.
Langkah itu dilakukan kurang dari empat minggu sebelum dimulainya turnamen sepak bola dunia pada 20 November.
Qatar pun telah menarik perhatian internasional yang ketat terhadap perlakuan Qatar terhadap pekerja asing dan undang-undang sosialnya yang membatasi.
Di satu gedung yang menurut penduduk menampung 1.200 orang di distrik Al Mansoura Doha, pihak berwenang memberi tahu orang-orang sekitar pukul 8 malam pada hari Rabu (27/10/2022) bahwa mereka hanya punya waktu dua jam untuk pergi.
Pejabat kota kembali sekitar pukul 22.30, memaksa semua orang keluar dan mengunci pintu gedung, kata mereka.
Baca juga: Penonton Piala Dunia 2022 di Qatar Wajib Pakai Hayya Card, Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Baca juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar, Lima Penyerang Ini Absen, Salah Satunya Bomber Tajam di Eropa
Beberapa pria tidak dapat kembali tepat waktu untuk mengambil barang-barang mereka.
Sorotan terhadap Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 akhirnya membuat Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani murka.
Ia mengklaim banyak motif tersembunyi di balik serangan bertubi-tubi terhadap negaranya.
Qatar menghabiskan puluhan miliar dolar AS untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pertama di tanah Arab.
Namun mereka menghadapi serangan bertubi-tubi terkait catatan negatif hak asasi manusia.
Qatar mengeklaim banyak motif tersembunyi dibalik serangan bertubi-tubi.
"Sejak kami memenangkan kehormatan menjadi tuan rumah Piala Dunia, Qatar telah menjadi sasaran kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya yang tidak pernah dihadapi oleh negara tuan rumah," katanya dalam pidato di dewan legislatif negara itu, dilansir dari Sports.ndtv, Selasa (25/10/2022).