Luar Negeri
Wanita Dijuluki Zombie Angelina Jolie Muncul Lagi Usai Keluar Penjara, Ungkap Wajahnya Bukan Editan
Seorang wanita yang dijuluki "Zombie Angelina Jolie" di Iran mengungkapkan wajah aslinya setelah dia dibebaskan dari penjara.
Dia pun percaya bahwa "dunia maya adalah cara yang mudah."
"Itu jauh lebih mudah daripada menjadi aktor," kata Sahar sebagaimana dilansir The Sun pada Rabu (26/10/2022).
Namun, wanita Iran ini mengaku tidak ingin kembali hadir di dunia maya setelah masalah hukumnya selesai, terlepas dari kesuksesan awal yang diraih dengan menggunakan aplikasi pengedit foto.
Baca juga: Zombie Angelina Jolie Asal Iran Dihukum 10 Tahun Penjara, Tulis Hasutan Ini di Medsos
Dia menambahkan: "Saya yakin saya bahkan tidak akan memasang Instagram di ponsel saya lagi, apalagi memiliki akun."
Penipu yang sempat mengelabui warganet dengan Photoshop itu, mengatakan dia mengubah gambarnya dengan riasan sebelum mengeditnya sebagai "lelucon."
Sahar juga mengklaim dia tidak sengaja merujuk karakter zombie-nya pada bintang film papan atas Angelina Jolie atau Mayat Pengantin.
Saya yakin saya bahkan tidak akan memasang Instagram di ponsel saya lagi, apalagi memiliki halaman.
Dia juga mengungkapkan penyesalannya atas unggahan seramnya setelah penangkapannya tiga tahun lalu.
"Ibuku menyuruhku berhenti, tapi aku tidak mendengarkan. Terkadang kata-kata orang asing atau teman bisa lebih penting daripada kata-kata orang tua," sesalnya.
Meskipun Sahar tidak secara terbuka membahas waktunya di penjara, kelompok hak asasi manusia mengeklaim tempat itu penuh dengan penyakit, memiliki sanitasi yang buruk, dan penuh dengan penyiksaan, pembunuhan dan pemerkosaan.
Tahanan yang dituduh melakukan kejahatan kekerasan dan tahanan politik perempuan semuanya ditahan bersama di kompleks tersebut.
Dilansir dari The Sun, lebih dari 2.000 tahanan dilaporkan ditahan di penjara yang sangat penuh sesak itu. Lebih dari dua pertiga dari mereka bahkan tidak memiliki tempat tidur.
Anak-anak yang telah ditahan bersama ibu yang masih menyusui mereka juga tinggal di dalam penjara.
Narapidana yang memprotes kondisi tersebut seringkali disiksa dengan dijejalkan ke sel isolasi.