Berita Pidie
Gajah Kepung Rumah Warga Keumala
Kawanan gajah sekitar sepuluh ekor sempat mengepung rumah Mukhtar bersama isteri dan seorang cucunya di Gampong Pako, Kecamatan Keumala
SIGLI - Kawanan gajah sekitar sepuluh ekor sempat mengepung rumah Mukhtar bersama isteri dan seorang cucunya di Gampong Pako, Kecamatan Keumala, Pidie, Sabtu (30/10/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat.
Beruntung, warga cepat datang, dan berhasil mengusir satwa liar itu dengan membakar marcon.
Kawanan gajah sebelumnya mengamuk diduga menginjak M Affan (53) warga Gampong Pako kecamatan sama.
Tubuh M Affan ditemukan dengan kondisi mengenaskan.
Camat Keumala, Nurjannah kepada Serambi, Senin (31/10/2022), mengatakan, saat ini kawanan gajah liar masih bertahan di kawasan pegunungan Keumala.
Satwa langka itu sempat bergeser ke Tempeudeng, Kecamatan Titeu hingga ke arah Kecamatan Sakti.
Ia menjelaskan, pascameninggalnya M Affan akibat diamuk gajah, masyarakat sangat trauma dengan kejadian tersebut.
Sehingga, tanaman padi dan kacang yang ditanam di kaki pegunungan tidak bisa dipanen.
" Masyarakat tidak berani lagi ke kebun setelah kejadian amukan gajah.
Baca juga: Kapolres Pidie Pimpin Giat Usir Gajah Liar di Keumala, Gunakan Drone untuk Pantau ‘Si Kuping Besar’
Baca juga: Warga Keumala Meninggal Diinjak Kawanan Gajah
Sebab, gajah itu kalau sudah mengamuk, binatang itu dengan cepat sudah berada didekat kita.
Makanya, petani sangat takut pergi ke kebun," jelasnya.
Kata Nurjannah, pada Sabtu (30/10/2022) sekitar pukul 17.
30 WIB, kawanan gajah berjumlah 10 ekor sempat mengepung rumah Mukhtar yang terletak di pinggir ruas jalan Keumala -Tangse.
Gajah itu mengikuti Mukhtar saat petani itu memergoki binatang besar saat memotong rumput.
Sehingga, Mukhtar langsung pulang ke rumah.
Ternyata, kawanan gajah mengikuti dari arah belakang dan berhenti dekat rumah Mukhtar.
Saat itulah, Mukhtar bersama isteri dan cucunya masih berumur tiga bulan sempat terjebak dalam rumah.
Peristiwa itu terjadi saat hujan turun sangat lebat.
Namun, hingga pukul 19.00 WIB, belum ada pertolongan mengingat hujan sangat lebat dan rumah Mukhtar terpisah dari rumah warga lainnya.
"Mukhtar ingin kabur dari rumah, mengingat kaki sakit sehingga dia bersama isteri dan cucu tetap bertahan.
Akhirnya, Mukhtar menghubungi warga," ujarnya.
Kemudian, kata Nurjannah, warga datang mengusir kawanan gajah dengan membakar marcon ukuran keci, tapi kawanan gajah tidak beranjak di dekat rumah Mukhtar.
Warga akhirnya membakar mercon besar, sehingga kawanan gajah bergeser ke ruas jalan Keumala-Tangse.
Bahkan, kata warga kawanan gajah sempat tidur di badan jalan di dekat Linggong Panyang, Keumala Dalam.
Ia menambahkan, peristiwa meninggalnya M Affan, BKSDA belum melakukan tindakan nyata dalam penanganan kawanan gajah liar tersebut.
Sebab, satwa itu sudah sangat membahayakan masyarakat sehingga dikhawatirkan akan jatuh korban lagi.
Apalagi, kawanan gajah sudah berani turun ke perkampungan warga.
"Petugas BKSDA memang sudah mengunjungi keluarga almarhum.
Tapi, ada yang penting lagi menangani gajah liar," pungkasnya.
Penampungan
Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto kepada Serambi, kemarin, mengungkapkan, untuk penanganan gajah liar itu, Pemkab akan bekerja sama dengan BKSDA dan FFI guna merencanakan sanqtuary atau daerah penampungan gajah.
"Saat ini dilakukan pengusiran gajah ke daerah Seumileuk," ujarnya.
Dirinya menyampaikan ikut belasungkawa terhadap meninggalnya M Affan diamuk gajah.
"Meningggal kita dengan cara berbeda sesuai kehendak Allah dan saya yakin almarhum husnul khotimah sebagai syuhada, karena membela nafkah keluarga dan masyarakat umum dari serangan gajah," pungkasnya. (naz)
Baca juga: Amuk Gajah Berlanjut, Usai Injak Warga Hingga Meninggal, Kini Nekat Kepung Rumah Petani di Keumala
Baca juga: Sawah dan Kebun Warga Abah Lueng Pidie Jaya Dirusak Kawanan Gajah Liar