Luar Negeri

Korea Utara Tembakkan 10 Rudal, 1 Mendarat Dekat Korea Selatan, Presiden Yoon Suk-yeol: Ini Invasi

Peringatan serangan udara telah dikeluarkan untuk Pulau Ulleungdo, yang ditayangkan di televisi nasional.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/Brendan SMIALOWSKI
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol 

Hal itu terjadi setelah Korea Utara menembakkan apa yang disebut Militer Korea Selatan sebagai rudal balistik tak dikenal.

Mengutip informasi dari pejabat pertahanan Korea Selatan, Yonhap News Agency melaporkan, rudal itu menuju ke arah Pulau Ulleungdo sebelum mendarat di laut lepas.

Sebelumnya, Militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara telah menembakkan unidentified ballistic missile pada Rabu.

Insiden ini pada kenyataannya muncul setelah Korea Utara sempat mengeluarkan peringatan atas agenda latihan udara bersama skala besar yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke arah Laut Timur," kata Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan, merujuk pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Oleh masyarakat, Pulau Ulleungdo telah dijuluki sebagai Pulau Misteri karena energi mistiknya.

Diberitakan CNN, Senin (7/1/2019), Pulau Ulleungdo diyakini terbentuk setelah letusan gunung berapi lebih dari 2,5 juta tahun yang lalu.

"Ulleungdo dikenal sebagai pulau suci di mana energi yang kaya dari tanah dan energi yang jernih dari langit bertemu, dan di mana yin dan yang menikah," jelas Jang Yunhee, pemandu lokal dari Toursungingbong.

"Untuk sebagian besar sejarahnya, pulau itu sulit diakses dan tidak berpenghuni, sehingga alam dan ekologi primitif terpelihara dengan baik. Ini telah menambah reputasi spiritual pulau itu," tambah dia.

 
Antara 1400 dan 1882, Dinasti Chosun Korea mengadopsi "kebijakan pulau kosong" dan memerintahkan penduduk pulau untuk mengevakuasi Ulleungdo karena takut akan invasi Jepang.

Baru pada 1880-an, ketika Jepang mengeklaim Ulleungdo sebagai miliknya, pemerintah Korea menjalankan rencana pemukiman kembali untuk mengisi kembali pulau itu.

Tiba pada tahun 1883, gelombang pertama pemukim mencakup sekitar 54 orang.

Pada 2019, tercatat hanya ada lebih dari 10.000 penduduk di Pulau Ulleungdo.

 

Baca juga: Fakta Ayah Bunuh Anak Kandung di Depok, Pelaku Sempat Cekcok dengan Istrinya Karena Tidak Dijemput

Baca juga: DPRA Terima Naskah Akademik Draf Revisi UUPA dari Tim USK

Baca juga: Suami Jangan Buru-Buru! dr Boyke : Ini Waktu Paling Tepat Hubungan Intim Setelah Istri Melahirkan

Kompas.com: Korea Utara Tembakkan 10 Rudal, 1 Mendarat Dekat Korea Selatan, Presiden Yoon Suk-yeol: Ini Invasi Teritorial!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved