Kesehatan
4 Jenis Makanan Ini Bisa Jadi Sumber Penyakit, dr Zaidul Akbar : Bikin Kesuburan Wanita Terganggu
Faktor kesuburan menjadi perhatian penting yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang mendapatkan keturunan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
4 Jenis Makanan Ini Bisa Jadi Sumber Penyakit, dr Zaidul Akbar : Bikin Kesuburan Wanita Terganggu
SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar mengungkap beberapa jenis makanan yang bisa menjadi sumber penyakit di dalam tubuh, bahkan parahnya makanan ini bisa mengganggu kesuburan wanita.
Wanita lebih sensitif terhadap masalah kesuburan.
Kesuburan tak hanya penting bagi pria, tetapi juga penting diperhatikan wanita.
Pasalnya, faktor kesuburan menjadi perhatian penting yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang mendapatkan keturunan.
Namun sayangnya, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan.
Faktor tersebut meliputi dari kebiasaan sehari-hari, usia sampai pola makan.
Baca juga: Wanita Wajib Tahu! Ternyata Ini Pengobatan Herbal untuk Penyakit Miom ala dr Zaidul Akbar
Dari banyaknya faktor tersebut, dr Zaidul Akbar yang dikenal sebagai pakar obat herbal ini mengatakan, pola makan yang tidak sehat menjadi pemicu utama terganggunya kesuburan seseorang.
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official pada Kamis (3/11/2022), dr Zaidul Akbar mengatakan, pola makan yang tidak sehat dinilai menjadi pemicu utama masalah kesuburan.
"Semua yang menyebabkan masalah-masalah kewanitaan itu salah satunya tidak lepas dari pola makan yang buruk," kata dr Zaidul Akbar.
Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar yang juga alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu membeberkan empat jenis makanan yang dapat mengganggu kesuburan.
Keempat jenis makanan ini apabila dikonsumsi terus menerus bisa berakibat fatal terhadap kesuburan wanita.
Beberapa makanan yang tidak sehat sehingga bisa menyebabkan terganggunya kesuburan adalah :
Baca juga: Tips dan Cara Ampuh Obati Penyakit Batu Ginjal Ala dr Zaidul Akbar, Cuma Rutin Minuman Herbal Ini
1. Makanan yang mengandung gula berlebih
2. Makanan yang mengandung tepung
3. Makanan yang mengandung gula pasir
4. Makanan kemasan.
Terganggunya kesuburan wanita bisa berakibat fatal dan sulitnya mendapatkan keturunan jika sudah menikah.
Untuk itu, dr Zaidul Akbar menganjurkan segera memperbaiki pola makan yang sehat.
Baca juga: Solusi Obat Diabetes ala dr Zaidul Akbar, Coba Buat Minuman Herbal Ini Dicampur Jahe dan Madu
Selain itu kata dia, penting juga untuk rutin olahraga, puasa dan mengonsumsi makanan berserat.
Menurut dr Zaidul Akbar, salah satu contoh terganggunya kesuburan wanita adalah munculnya penyakit miom.
Mioma atau miom adalah benjolan tidak ganas yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim.
Benjolan tersebut bisa berupa jaringan otot dan jaringan fibrosa.
Masalah kesehatan ini terkadang juga dikenal dengan sebutan fibroid.
Miom biasanya dialami wanita yang masih subur, antara usia 30 sampai 50 tahun.
Baca juga: Miom hingga Masalah Kesuburan pada Wanita Bisa Teratasi oleh Satu Rempah Ini Kata dr Zaidul Akbar
Ukuran miom juga bervariasi, bisa sekecil kacang polong sampai sebesar melon.
Kendati ukurannya cukup besar, miom kebanyakan tidak berbahaya atau tidak berpotensi berkembang menjadi kanker.
Di samping itu, ada satu herbal yang sifatnya dapat memperbaiki masalah kesuburan.
Herbal yang dimaksud adalah kunyit.
"Tambah lagi dengan sifatnya yang memperbaiki kandungan, setahu saya yang paling powerfull sampai detik ini untuk kandungan itu adalah kunyit," ungkapnya.
Sebut dr Zaidul Akbar, anda bisa mengolah kunyit bersama herbal lainnya untuk dijadikan minuman herbal.
"Kunyit pakai serai jeruk nipis, ada kunyit pakai lengkuas, ada kunyit campur ketumbar segala macam, banyak sekali," kata dia.
Kunyit merupakan rimpang khas Indonesia yang manfaatnya sangat luar biasa untuk mengatasi kasus kewanitaan seperti miom.
Di samping rutin konsumsi kunyit, dr Zaidul Akbar mengatakan, penting juga seorang wanita penderita miom agar memperbanyak olahraga dan puasa untuk mengobati miom dan menjaga kesuburan.
Moms Wajib Tahu, Ini Segudang Manfaat Kunyit untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin dalam kunyit memiliki segudang manfaat untuk ibu hamil dan menyusui.
Dikenal sebagai Queen of Spices, kunyit memiliki sejumlah manfaat obat yang kuat.
Kunyit juga memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, antijamur, antivirus, antidepresan, antipenuaan dan antikarsinogenik.
Tak hanya itu, kurkuminoid utama dalam kunyit, juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi orang-orang dari semua kelompok umur dan kondisi medis, termasuk bagi ibu hamil.
Masih banyak lagi manfaat kunyit untuk ibu hamil dan menyusui, selengkapnya simak ulasan berikut ini seperti dikutip Serambinews.com dari laman Boldsky pada Jumat (28/5/2021).
1. Mengurangi risiko diabetes gestasional
Perubahan dinamis pada hormon, metabolisme dan sitokin selama kehamilan dapat menyebabkan perkembangan resistensi insulin dan menyebabkan diabetes gestasional dengan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang bagi ibu dan bayinya.
Menurut sebuah penelitian, 100 mg / kg kurkumin dapat menurunkan kadar glukosa dan meningkatkan stres oksidatif pada hari ke 20, sehingga menimbulkan efek positif pada ibu hamil dan janin.
2. Mengurangi risiko preeklamsia
Perubahan kardiovaskular tertentu terjadi selama kehamilan untuk memastikan peningkatan kebutuhan metabolisme ibu dan bayi serta sirkulasi darah yang tepat untuk pertumbuhan janin.
Preeklamsia atau tekanan darah tinggi selama masa gestasi seringkali dimulai setelah 20 minggu dan jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi atau kematian.
Menurut sebuah penelitian, 0,36 mg / kg kurkumin dapat membantu mengurangi sitokin yang berkontribusi pada preeklamsia.
3. Membantu tumbuh kembang janin
Lingkungan intrauterin yang baik memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin dan malnutrisi ibu dapat berdampak negatif pada ibu dan anak.
Menurut sebuah penelitian, 100 mg / kg kurkumin hari dari hari kehamilan 1,5-19,5 dapat menyebabkan respon antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat dan meningkatkan berat badan lahir janin, mengurangi peradangan dan kerusakan oksidatif, dan dengan demikian, menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang signifikan pada saat yang bersamaan.
4. Mengurangi toksisitas
Paparan bahan kimia dan racun alami pada ibu seperti merokok, obat-obatan dan alkohol dapat menyebabkan keracunan dan memengaruhi janin.
Studi menyebutkan bahwa kurkumin dalam kunyit dapat membantu mengurangi toksisitas pada ibu dan janin yang diinduksi karena agen tersebut.
Kurkumin juga dapat membantu mengurangi toksisitas pada ibu hamil akibat bisphenol-A, zat kimia dalam plastik dan logam beracun berat seperti merkuri dan timbal.
5. Menjaga kesehatan mulut
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa fluktuasi hormon selama kehamilan, terutama antara bulan kedua dan delapan, bisa membuat wanita rentan terkena gingivitis saat hamil.
Efek antimikroba dan anti-inflamasi kunyit dapat membantu mengurangi kejadian dan mencegah kondisi mulut seperti gusi berdarah, plak dan radang gusi.
Pasta atau ramuan kunyit yang terbuat dari rimpang kunyit dapat membantu mengatasi kondisi tersebut selama kehamilan.
Manfaat kunyut untuk Ibu Menyusui
Tak hanya bagus untuk wanita hamil, kunyit juga sangat bermanfaat untuk ibu menyusui, berikut deretan manfaatnya:
1. Mengobati depresi pascapartum
Periode pascapersalinan sangat penting karena wanita cenderung mengalami gangguan mental seperti depresi, yang menyebabkan konsekuensi parah bagi ibu dan bayinya.
Depresi pascapartum dapat terjadi pada sekitar 10-20 persen wanita dan seringkali diremehkan.
Kurkumin memiliki manfaat antidepresan dan pelindung saraf. Ini dapat mempengaruhi pelepasan hormon bahagia seperti serotonin dan dopamin dan dapat mengurangi gejala depresi pasca kehamilan.
2. Mengurangi stretch mark
Kunyit banyak digunakan untuk mengatasi masalah kulit, termasuk masalah kulit yang rentan terjadi setelah kehamilan seperti stretch mark.
Kunyit memiliki sifat penyembuhan luka, anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, dan antineoplastik.
Ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di area tersebut, meningkatkan penyembuhan luka dan pembentukan jaringan dan dengan demikian, dapat membantu mengurangi bekas luka.
3. Meningkatkan laktasi
Kunyit dikenal sebagai ramuan galaktagog khasiatnya dapat meningkatkan laktasi saat menyusui.
Kurkumin dalam kunyit dapat membantu meningkatkan suplai darah, mengobati saluran susu yang tersumbat, dan meningkatkan produksi susu.
Ramuan tersebut telah digunakan sejak zaman dahulu dan direkomendasikan untuk dimasukkan dalam menu makanan sehari-hari oleh ibu menyusui dalam jumlah yang cukup.
4. Mencegah mastitis
Mastitis adalah kondisi umum pada wanita menyusui yang ditandai dengan peradangan pada jaringan payudara yang menyebabkan nyeri payudara, infeksi dan pembengkakan serta saluran ASI yang tersumbat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa krim berbasis kurkumin dapat membantu mencegah mastitis pada wanita menyusui bila dioleskan secara topikal pada payudara tiga kali sehari selama tiga hari. Ini karena sifat antimikroba anti-inflamasi kunyit.
5. Mengelola kolesterol
Dibandingkan ibu tidak hamil, kenaikan kadar kolesterol pada ibu hamil terutama pada trimester kedua, dan jika tidak diperiksa dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas pada ibu baru atau ibu menyusui.
Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon steroid dan metabolisme.
Kunyit memiliki efek penurun lipid dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pasca kehamilan, sehingga mengurangi risiko obesitas dan penyakit jantung.
Manfaat Kunyit Lainnya untuk Ibu Hamil dan Menyusui
- Dapat membantu meningkatkan kekebalan.
- Dapat membantu mengobati flu dan infeksi lainnya.
- Dapat melancarkan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit selama kehamilan.
- Dapat meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan.
- Dapat meningkatkan fungsi otak dan daya ingat pada ibu.
- Dapat mengobati nyeri perineum akibat persalinan pervaginam.
Perlu diingat, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi kunyit dalam jumlah yang aman, dan jika Anda mengonsumsi suplemen kurkumin, konsumsilah hanya setelah berkonsultasi dengan ahli medis.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)