Info Distanbun Aceh
Distanbun Aceh Kembangkan Padi Organik yang Memiliki Peluang Pemasaran Strategis
Tingginya kesadaran terhadap kerusakan lingkungan yang semakin tidak terkontrol, maka sistem pertanian organik merupakan salah satu solusi.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: IKL
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP didampingi Kabid Tanaman Pangan, Safrizal, SP MPA, mengatakan, berkembangnya pengetahuan dan informasi telah membuka kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, meningkatkan imun tubuh dan mencegah berbagai penyakit.
Tingginya kesadaran terhadap kerusakan lingkungan yang semakin tidak terkontrol, maka sistem pertanian organik merupakan salah satu solusi yang bisa menjawab keinginan masyarakat.
Baca juga: Distanbun Aceh Sebut Alpukat Lokal Sabang Miliki Prospek untuk Dikembangkan, Ini Alasannya
Pergeseran pola makan dan gaya hidup ke arah yang lebih baik mengharuskan para komunitas tersebut mencari bahan pangan dan asal pangan dari sumber pangan terbaik, tidak tercemar dan bebas kimia, pilihan tersebut adalah pangan organik.
Namun, katanya tidak semua kebutuhan pangan organik, baik ragam maupun jumlah dapat terpenuhi. Hal ini tentunya ini memberikan peluang bagi para petani untuk mengembangkan lahan organik guna memenuhi kebutuhan ketersediaan pangan organik.
Baca juga: Salak Sabang Beda dengan Salak Pondok, Distanbun Aceh Sebut Layak Diusulkan Jadi Varietas Unggul
Pangan organik ini tidak hanya dibutuhkan oleh komunitas organik saja namun juga rumah sakit dan bagian kesehatan membutuhkan pangan organik maka peluang pemasaran bukan menjadi suatu kendala.
Sistem pertanian organik merupakan pertanian yang berkelanjutan guna meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem beragam hayati, siklus biologi dan aktivitas biologi. Sistem ini akan menghasilkan produk yang aman dari cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan, bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat.
Penggunaan input berasal dari limbah kegiatan budidaya dilahan, tidak menggunakan bahan sistetis atau kimia lainnya. Maka yang dimaksud dengan pangan organik adalah pangan yang berasal dari suatu lahan pertanian organik yang menerapkan praktek pengelolaan yang bertujuan untuk memelihara ekosistem dalam mencapai produktivitas yang berkelanjutan dan melakukan pengendalian gulma, hama dan penyakit melalui berbagai cara seperti daur ulang sisa-sisa tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran tanaman, pengelolaan air, pengolahan lahan dan penanaman serta penggunaan bahan hayati.
Baca juga: Pasar Tani Distanbun Aceh Diserbu Pengunjung, Cabai Merah & Telur Ayam Blang Bintang Banyak Diminati
Perlakuan budidaya dengan sistem organik membantu lingkungan kembali seimbang. Yang pertama sistem pertanian organik mengharuskan pembiaran organisme pengganggu tanaman selama masih dibawah ambang batas. Bila ekosistem terjaga maka keseimbangan alam terjaga, agen hayati akan melaksanakan fungsinya dengan baik.
Kedua pelaksanaan sistem pertanian organik akan menghasilkan produk sehat, aman dikonsumsi dan terhindar dari residu kimia. Pelaksanaan sistem pertanian organik berkelanjutan akan meningkatkan produksi hasil secara bertahap.
Ketiga adalah meningkatkan keuntungan bagi pelaku, pelaksanaan sistem pertanian organik tidak membutuhkan biaya besar, oleh karena semua kebutuhan terhadap pupuk maupun pestisida dapat diperoleh di lingkungan sekitar tanpa biaya atau minim biaya dan kesulitan saat ini pupuk dan pestisida kimia semakin sulit diperoleh.
Turunnya produksi di awal peralihan dari sistem pertanian non organik ke sistem organik menjadi keresahan bagi petani, namun seiring dengan perbaikan tanah dan kembali ke keadaan normal dan baik akan memberikan peningkatan produksi yang berangsur akan naik kembali dan tentunya dengan kelebihan produksi pangan sehat dan aman. Namun tidaklah pernyataan itu benar seluruhnya, banyak petani yang menerapkan sistem pertanian organik, produksinya tidak menurun tapi meningkat dari pertanian secara konvensional.
Namun apa yang kita peroleh seandainya kita terus menerus selalu mengkonsumsi bahan pangan yang bersumber dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia? (1) penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara terus menerus dan berlebihan akan mengganggu keseimbangan unsur hara dan organisme tanah, sehingga mengganggu struktur tanah dan merusak ekosistem tanah yang pada akhirnya akan menurunkan produksi hasil pertanian. (2) rusaknya kualitas air yang dilalui oleh sisa dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia, akan dipergunakan oleh tanaman air sehingga menutupi permukaan mengakibatkan kurangnya oksigen pada aliran air tersebut dan residu kimia juga disimpan dalam tubuh organisme air/ikan hingga menyebabkan kematian (3) sebagai akibat dari rusaknya struktur tanah akan menyebabkan penurunan produksi dan produkvitas. (4) residu kimia akan disimpan pada tanaman, pada akhirnya akan menyebabkan penurunan kesehatan bagi manusia. (*)