Berita Sabang
Salak Sabang Beda dengan Salak Pondok, Distanbun Aceh Sebut Layak Diusulkan Jadi Varietas Unggul
Menurut Cut Huzaimah, agrowisata Salak di Sabang saat ini sudah mulai tumbuh. Pengunjung bisa memanen langsung di tempat dengan harga terjangkau.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Menurut Cut Huzaimah, agrowisata Salak di Sabang saat ini sudah mulai tumbuh. Pengunjung bisa memanen langsung di tempat dengan harga terjangkau.
SERAMBINEWS.COM - Kota Sabang bukan saja terkenal dengan keindahan alam sebagai obyek wisata khususnya di kilometer nol dan sejumlah objek wisata lainnya.
Tetapi, Sabang kini juga berpotensi menjadi Agro Wisata Salak. Salak Sabang yang manis itu bisa mudah didapat di kota wisata ini, termasuk saat menikmati indahnya di laut di Kota Sabang itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Sabtu (30/7/2022).
Menurut Cut Huzaimah, agrowisata Salak di Sabang saat ini sudah mulai tumbuh. Pengunjung bisa memanen langsung di tempat dengan harga terjangkau.
Cut Huzaimah mengatakan asal muasal salak di Sabang pada tahun 1990 yang juga Salak Pondok dibawa dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Baca juga: Salak Sabang Segera Mendapatkan Hak Paten
Awalnya hanya ditanam di spot-spot kecil, kemudian kini berkembang sekitar 25 hektare yang tersebar di Kecamatan Sukajaya dan Sukakarya.
Selain di lokasi itu, salah satu yang potensial untuk dikembangkan Salak juga di Balohan.
Pasalnya di lokasi ini memiliki hamparan yang luas.
"Oleh karerna itu, di lokasi ini sangat potensial untuk dijadikan agrowisata kampung buah salak.
Lokasinya juga sangat strategis, hanya lima menit perjalanan dari Pelabuhan Balohan dan Bandara Maimun Shaleh, Sabang," kata Cut Huzaimah.
Baca juga: Muchlis Zulkifli: Potensi Salak Sabang Layak Dikembangkan, Juga Dukung Bibit Jadi Varietas Unggul
Cut Huzaimah mengatakan Distanbun Aceh sangat mendukung agar potensi salak di Sabang dikembangkan lebih luas dan hasilnya nanti lebih berkualitas.
"Kami siap memberikan pendampingan dan pembinaan agar branded Salak di Sabang menjadi lebih berkualitas dengan cita rasa buah perat, kandungan air sedikit, sehingga lebih enak dan gurih," kata Cut Huzaimah.
Oleh karena itu, katanya Tim Distanbun Aceh melalui UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) sedang melakukan observasi mengangkat salak lokal di Sabang menjadi Salak Varietas Unggul Nasional (VUN).
Sementara itu, Kepala UPTD BPSBTPHP Distanbun Aceh, Habiburrahman STP MSc, mengatakan, salak Sabang memiliki keunggulan spesifik lokasi.