Internasional

China Tetap Pertahankan Pembatasan Ketat Covid-19, Catat 4.610 Kasus Baru Bergejala dan Tanpa Gejala

Pemerintah China pada Minggu (6/11/2022) melaporkan jumlah kasus tertinggi Covid-19 baru dalam enam bulan terakhir ini.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang petugas kesehatan melakukan swab kepada seorang warga sebelum mengikuti marathon di Beijing, Minggu (6/11/2022). 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China pada Minggu (6/11/2022) melaporkan jumlah kasus tertinggi Covid-19 baru dalam enam bulan terakhir ini.

Hanya berselang sehari setelah pejabat kesehatan mengatakan tetap bertahan dengan pembatasan ketat Covid-19.

Sebuah kebijakan yang telah mengecewakan warganya sendiri.

China mencatat 4.610 kasus baru Covid-19 baru pada Sabtu (5/11/2022).

Di mana 588 di antaranya bergejala dan 4.022 tidak menunjukkan gejala, kata Komisi Kesehatan Nasional.

Dilansir AFP, jumlah itu terbanyak sejak 6 Mei 2022 dibandingkan dengan 3.837 kasus baru sehari sebelumnya, di mana 657 di antaranya bergejala.

Baca juga: Xi Jinping Amankan Masa Jabatan Ketiga, Tegaskan Dunia Sangat Membutuhkan China

Sedangkan jumlah kasus sangat rendah menurut standar global, China telah terjebak dengan pendekatan nol-Covid hampir tiga tahun.

Sehingga, pandemi Covid-19 telah menyebabkan penguncian, karantina, sering pengujian dan penurunan drastis perjalanan.

Pada konferensi pers Sabtu (5/11/2022) pejabat kesehatan menegaskan kembali komitmen terhadap pendekatan pembersihan dinamis kasus Covid-19 segera setelah muncul.

"Tindakan anti-Covid-19 China sepenuhnya benar, serta yang paling ekonomis dan efektif,” kata pejabat pengendalian penyakit Hu Xiang.

“Kita harus mematuhi prinsip mengutamakan orang dan kehidupan, dan strategi yang lebih luas untuk mencegah impor dari luar dan rebound internal," tambahnya.

Kota Guangzhou selatan terus melaporkan peningkatan infeksi, dengan 66 kasus baru Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal dan 1.259 kasus tanpa gejala.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Pakar Sebut Efek Pemerintah Terlalu Abai

Ibu kota China, Beijing melaporkan 43 kasus bergejala dan enam kasus tanpa gejala.

Namun, maraton tahunan Beijing berlangsung pada Minggu (6/11/2022) pagi di bawah protokol Covid-19 yang ketat, setelah dibatalkan dua tahun sebelumnya.

Sekitar 26.000 peserta mendaftar untuk acara yang dimulai di bawah langit berkabut di Lapangan Tiananmen di Beijing tengah.

Pelari diharuskan mengikuti tes PCR selama tiga hari menjelang perlombaan dan tidak meninggalkan Beijing selama tujuh hari.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved